Jakarta -
CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Konsultasi online secara gratis juga bisa diakses melalui laman Healing119.id.
Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan ada sekitar 746 ribu kematian karena bunuh diri secara global. Indonesia diperkirakan menyumbang 4.750 kasus bunuh diri dari total tersebut.
Sementara data kasus bunuh diri yang tercatat setiap tahun relatif meningkat. Menurut data kepolisian, di 2024 terjadi peningkatan jumlah kasus bunuh diri sebanyak 100 jiwa, dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2024 terjadi peningkatan sebanyak 100 kasus bunuh diri di Indonesia, dibandingkan dengan tahun 2023, semoga trennya nggak naik terus, dan kasus bunuh diri di 2024 paling banyak ada di Jawa Tengah, 478 kasus dalam waktu setahun," ungkap Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes RI Imran Pambudi dalam webinar di Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).
Imran mengaku heran lantaran Jawa Tengah bukan merupakan wilayah padat penduduk. Insiden kasus tidak sejalan dengan banyaknya jumlah populasi di sejumlah wilayah.
Pemerintah disebutnya masih menganalisis dugaan di balik tingginya kasus bunuh diri di Jawa Tengah.
"Kasus di Jawa Tengah dua kali lebih banyak dari Jawa Timur, padahal penduduknya lebih banyak Jawa Timur. Kalau dibandingkan Jawa Barat, Jabar lebih sedikit lagi 72 kasus, padahal penduduknya paling banyak seprovinsi di Indonesia," tutur dia.
Imran mengingatkan masyarakat untuk bijak menyikapi pemberitaan bunuh diri di media sosial. Termasuk untuk tidak ikut menyebarkan informasi detail dan pribadi korban.
Bukan tanpa alasan, perilaku bunuh diri bisa 'menular'.
"1 kasus bunuh diri akan membawa dampak kepada sekitar 35 orang, bisa keluarganya, bisa penolongnya, penolongnya juga stres, teman-temannya juga bisa merasa bersalah, ikut melukai diri, ikut mengakhiri hidup," jelasnya.
"Cukup banyak dan akhirnya dari orang-orang ini menjadi permasalahan mental juga dia harus butuh konseling dan lain-lain, jadi upayakan pemberitaan ini tidak berdampak yang lebih besar keinginan bunuh diri ke orang lain," pungkas dia.
(naf/kna)