Anak Sekolah yang Ketahuan Sakit saat CKG Bakal Dirujuk ke Puskesmas

1 day ago 3
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengadakan program cek kesehatan gratis (CKG) khusus anak sekolah pada awal Agustus. Ini merupakan program lanjutan CKG untuk masyarakat umum yang sebelumnya sudah dimulai pada Februari 2025.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwi, MPH menuturkan melalui program ini diharapkan masalah kesehatan pada anak-anak bisa dideteksi lebih dini. Jika dalam pemeriksaan ditemukan anak memiliki masalah kesehatan tertentu, ada dua tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Kemenkes.

Pertama adalah tindak lanjut secara individu. Jika ada anak yang mengalami kondisi medis tertentu, maka akan dirujuk ke puskesmas untuk tindakan lanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara individu, sesuai dengan hasil pemeriksaan kalau ditemukan masalah kesehatan itu akan dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan tatalaksananya atau kalau perlu obat akan diberikan pengobatan," kata Endang dalam konferensi pers, Kamis (31/8/2025).

Sedangkan tindak lanjut kedua adalah secara kelompok. Tindak lanjut ini dilakukan setelah analisis hasil CKG sekolah di setiap satuan pendidikan. Analisis dilakukan oleh puskesmas, dinas kesehatan, dan sekolah untuk melihat masalah kesehatan di wilayah kerja.

"Kalau di sekolah tersebut ternyata anak-anaknya kurang bugar, atau anak di sekolah tersebut ternyata overweight, berat badan berlebih, atau obesitas cukup tinggi. Nanti, sekolah bersama puskesmas itu akan merancang bersama, 'oh sebaiknya untuk peningkatan kesehatan di sekolah ini seperti apa', 'oh, anaknya banyak yang karies, mungkin perlu juga ada edukasi-edukasi secara kelompok sikat gigi seperti apa', jadi ini untuk tindak lanjut dari CKG sekolah," tandas Endang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan yang sama menuturkan program CKG sudah mulai dicoba pada 14 Juli 2025 di 72 sekolah rakyat untuk 7.400 anak sekolah. Dari hasil pemeriksaan terdapat, masalah gigi menjadi masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan.

Selain masalah gigi, masalah medis lain yang banyak ditemukan adalah kurangnya kebugaran anak hingga anemia.

"Ini jadi di sekolah rakyat itu diadakan pada tanggal 14 Juli 2025 di 72 sekolah rakyat untuk 7.400 anak sekolah. Ini hasilnya memang masalahnya ini 49 persen itu gigi, jadi ada masalah gigi paling tinggi. Lalu, 33 persen itu tingkat kebugaran kurang, jadi anak-anak kita kurang berolahraga. Dan 26,6 persen itu anemia, artinya Hb-nya rendah, ini sangat penting untuk diperbaiki terutama wanita sebelum melahirkan," ujar Menkes.

(avk/kna)


Read Entire Article