Adrianus Asia Sidot: Pemotongan Harga Pupuk Harus Disertai Pengawasan Ketat

6 hours ago 1

Pemotongan harga pupuk harus disertai pengawasan ketat: Anggota DPR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Anggota Komisi IV DPR, Adrianus Asia Sidot, menyatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengurangi harga pupuk hingga 20 persen dan memperbaiki sistem distribusinya harus disertai dengan pengawasan ketat di lapangan. Kebijakan ini penting untuk mencegah perbedaan harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) pemerintah di kios-kios.

Adrianus menekankan bahwa kebijakan ini merupakan faktor kunci dalam mencapai kemandirian pangan nasional, sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. "Pemotongan harga pupuk akan sangat menguntungkan petani dan diharapkan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan mereka," ujarnya pada Rabu.

Selain menurunkan harga, pemerintah juga telah menyederhanakan proses administrasi pengelolaan pupuk dengan mengurangi lapisan birokrasi dalam rantai distribusi. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat layanan dan menyederhanakan pengiriman pupuk bersubsidi ke berbagai daerah.

Adrianus mencatat bahwa birokrasi yang panjang seringkali menyebabkan keterlambatan ketersediaan pupuk di kios, yang bisa berujung pada gagal panen, terutama di lahan sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada kondisi cuaca musiman. Dengan perbaikan sistem distribusi saat ini, petani diharapkan dapat menerima pupuk secara lebih efisien dan tepat waktu.

Ia menambahkan bahwa komitmen pemerintah tidak hanya sebatas menurunkan harga, tetapi juga meningkatkan volume pupuk bersubsidi sekitar 700.000 ton hingga tahun 2029. Adrianus menganggap ini sebagai langkah strategis jangka panjang yang akan secara langsung meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga petani.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi mengumumkan pemotongan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen, yang mulai berlaku Rabu ini. Kebijakan ini menandai terobosan besar di tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menggambarkan kebijakan ini sebagai tonggak baru dalam sejarah pupuk nasional. Ia menyoroti bahwa selama puluhan tahun, harga pupuk selalu meningkat setiap satu atau dua tahun, namun kali ini harga berhasil diturunkan berkat inisiatif efisiensi anggaran yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article