7 Tanda Tak Biasa yang Muncul Sebelum Serangan Stroke, Kerap Tak Disadari

4 days ago 7
Jakarta -

Stroke merupakan kondisi medis darurat. Ketika seseorang mengalami serangan stroke, pasien harus segera mendapat pertolongan medis untuk mencegah keparahan kondisi otak dan kualitas hidup pasca serangan.

Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik yang disebabkan oleh sumbatan dan hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.

Tanda-tanda Sebelum Serangan Stroke

Kekurangan suplai oksigen dan nutrisi membuat sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Oleh karena itu, mengenal gejalanya lebih dini bisa menjadi langkah pertolongan awal. Berikut, sederet tanda tak biasa yang muncul sebelum serangan stroke:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sakit Kepala Tak Biasa

Meski tidak terjadi pada semua kasus stroke, terkadang muncul sakit kepala yang tidak biasa sebelum serangan. Dikutip dari Healthline, studi tahun 2020 terhadap 550 orang dewasa menemukan sakit kepala sentinel mendahului stroke iskemik pada 15 persen peserta.

Sakit kepala sentinel didefinisikan sebagai sakit kepala yang muncul sebelum suatu kejadian, yang dalam kasus ini dapat terjadi hingga satu minggu sebelum stroke. Kondisi ini juga dianggap sebagai tanda pecahnya aneurisma yang akan segera terjadi.

2. Gangguan Penglihatan

Tanda peringatan lain sebelum serangan stroke yang bisa muncul adalah 'mini stroke' atau transient ischemic attack (TIA). TIA merupakan kondisi ketika suplai darah ke sebagian otak terhenti untuk sementara waktu.

Salah satu gejala yang diakibatkan oleh TIA adalah gangguan penglihatan. Meski mirip dengan serangan stroke umum, gejala TIA biasanya akan hilang dalam 1-24 jam dan jarang memicu kerusakan permanen.

3. Pusing dan Sulit Berjalan

TIA juga dapat memunculkan gejala pusing hingga kesulitan berjalan. Walaupun gejala TIA secara umum cepat membaik, ini bisa menjadi tanda serangan stroke yang lebih serius dapat terjadi di kemudian hari.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif.

4. Gangguan Berbicara dan Sulit Memahami

Gangguan berbicara dan sulit memahami juga bisa menjadi gejala TIA, sebagai 'penanda' sebelum serangan stroke muncul. Hal ini juga dikonfirmasi oleh sebuah studi yang menyebut TIA bisa menjadi pendahulu stroke.

Namun, jumlah orang yang mengalami stroke setelah TIA dikabarkan menurun dalam beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan oleh tindakan pencegahan yang lebih efektif dalam mencegah stroke.

5. Cegukan Tanpa Alasan Jelas

Cegukan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas ternyata bisa menjadi salah satu tanda awal sebelum stroke menyerang. Ini terjadi karena stroke dapat memengaruhi bagian medula otak, yang mengontrol pernapasan dan menelan.

Meski terlihat tidak berbahaya, jika kondisi ini terus berulang dan berlanjut selama berjam-jam atau berhari-hari, bisa jadi permasalahannya bukan ada di kondisi pencernaan. Perlu dilakukan pemeriksaan medis apakah gejala memang berkaitan dengan stroke atau bukan.

6. Kekakuan Wajah

Gejala lain yang dapat menjadi penanda serangan jantung adalah wajah yang kaku atau melemah, khususnya di satu sisi saja. Masalah kekakuan ini juga bisa terjadi di area kaki dan tangan.

Ini dapat terjadi ketika aliran darah ke bagian-bagian tertentu pada otak terganggu. Misalnya, aliran darah ke sisi kiri terganggu, maka sisi wajah kanan pasien akan mengalami gangguan.

Ini juga bisa disebabkan oleh gangguan stroke pada lobus frontal otak. Kondisi ini dapat membuat pasien kesulitan tersenyum.

7. Mual dan Muntah

Sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan mual dan muntah tanpa alasan jelas bisa menjadi penanda sebelum munculnya serangan stroke.

Dari 1.968 pasien stroke, sebanyak 14,5 persen mengalami muntah saat onset. Peneliti juga menemukan, pasien yang muntah saat awal stroke memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi dibanding tidak muntah.

"Dibandingkan dengan pasien tanpa muntah, risiko kematian secara signifikan lebih tinggi pada pasien yang mengalami muntah saat awal serangan stroke. Muntah seharusnya dianggap sebagai prediktor awal terhadap outcome pasien," tulis peneliti dalam jurnal yang diterbitkan dalam Emergency Medicine Journal.

(avk/suc)


Read Entire Article