5 Jam Diperiksa, Dian Sandi Ditanya Soal Unggahannya Terkait Ijazah Jokowi

2 months ago 20
Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi usai diperiksa Polda Metro Jaya, Senin (19/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanKetua DPW PSI NTB Dian Sandi usai diperiksa Polda Metro Jaya, Senin (19/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama menjalani permintaan klarifikasi selama lima jam di Polda Metro Jaya terkait laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo soal tudingan ijazah palsu.

Dalam pemeriksaan hari ini, Dian mendapat 25 pertanyaan dari penyidik terkait isi unggahannya pada tanggal 1 April 2025.

“Saya keluar jam 3 (sore), berarti sekitar lima jam. Pemeriksaan saya ada 25 pertanyaan. Masih seputar tentang postingan saya tanggal 1 April,” kata Dian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/5).

Salah satu pertanyaan yang diajukan penyidik, menurut Dian, adalah apakah ia memiliki kedekatan pribadi dengan Presiden Jokowi. Dian menegaskan dirinya hanya mengenal Jokowi sebagai kepala negara dan tidak memiliki hubungan personal.

“Saya pertama ditanyakan tentang saya mengenal Pak Jokowi atau tidak. Saya jawab bahwa saya hanya mengenal beliau sebagai seorang presiden. Saya bertemu dengan beliau itu di acara formal partai PSI tahun 2022 dan 2023,” jelasnya.

Dian menyebut, unggahannya di media sosial X soal ijazah Jokowi didasari rasa marah terhadap berbagai tuduhan yang menurutnya tidak berdasar. Ia mengaku unggahan tersebut merupakan inisiatif pribadi.

Tidak ada perintah, itu keinginan sendiri. Saya marah karena Jokowi digitukan,” ujarnya.

Foto Pernah Diposting UGM

Menurut Dian, unggahan itu merupakan respons terhadap berbagai tudingan terhadap Jokowi yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Ia meyakini foto ijazah yang diunggahnya identik dengan yang pernah dipublikasikan oleh UGM pada tahun 2022, sehingga ia yakin keasliannya.

Kalau dasar keyakinan kenapa saya mengatakan itu asli, karena foto itu pernah diposting oleh UGM. Identik dengan yang dikeluarkan oleh UGM. Itu yang membuat saya menulis bahwa itu asli,” kata dia.
Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi usai diperiksa Polda Metro Jaya, Senin (19/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanKetua DPW PSI NTB Dian Sandi usai diperiksa Polda Metro Jaya, Senin (19/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Ia membantah tudingan bahwa dirinya menyebarkan dokumen pribadi tanpa izin. Menurutnya, ijazah Jokowi sudah menjadi dokumen publik.

“Kalau dari sisi dia sebagai kepemilikan pribadi itu, itu sudah menjadi milik publik sebenarnya,” ucapnya.

Wartawan kemudian bertanya kepada Dian apakah dia memfoto sendiri apa yang disebutnya ijazah asli Jokowi yang kemudian diunggahnya di X itu.

Atas pertanyaan itu, Dian menjawab bahwa dia mendapatkannya dari seorang teman.

Itu saya dikirimi teman. Dokumen digital. Sudah melalui salinan beberapa kali sampai di tangan saya,” jawab Dian.

Ia menegaskan tidak sejalan dengan pihak-pihak yang menyebut ijazah Jokowi palsu.

“Saya justru tidak mau dikaitkan dengan mereka, karena mereka punya rekam jejak mengatakan ijazah itu palsu. Sementara saya ini mengatakan itu asli, kan tanggal 1 April,” katanya.

Dian mengaku siap apabila kembali diminta hadir ke Polda Metro Jaya.

Laporan Jokowi

Sementara itu, laporan yang dilayangkan langsung oleh Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 berfokus pada dugaan ujaran fitnah yang ia lihat pada 26 Maret 2025 di media sosial.

Kepolisian menyatakan bahwa laporan itu tidak bertujuan untuk menguji keaslian ijazah, melainkan menindak dugaan pencemaran nama baik.

"Kami izin menyampaikan update tentang penanganan perkara dugaan tindak pidana, pencemaran nama baik dan atau fitnah dan atau manipulasi penciptaan, perubahan, pengerusakan informasi elektronik yang dianggap seolah-olah data yang otentik dan atau mengubah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, memindahkan, menyembunyikan suatu informasi elektronik milik orang lain," kata Kabid Humda Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, 15 Mei lalu.

"Jadi perlu kami sampaikan rekan-rekan bahwa terlapor dalam kasus yang dilaporkannya adalah dalam penyelidikan. Kemudian pelapornya adalah Saudara J.W," sambungnya.

Read Entire Article