Jakarta -
Ginjal merupakan sepasang organ kecil di dalam tubuh yang berfungsi utama sebagai penyaring darah untuk membuang limbah metabolisme dan racun melalui urine. Ginjal juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti natrium, kalium, serta kadar asam-basa tubuh.
Selain itu, ginjal juga memproduksi hormon penting yang membantu mengatur tekanan darah, merangsang pembentukan sel darah merah, hingga menjaga kesehatan tulang,
Cara 'Bersihkan' Ginjal
Tanpa adanya penyakit, pola makan seimbang dan asupan air yang cukup sebenarnya sudah cukup untuk menjaga kesehatan ginjal. Tapi ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan untuk memperkuat fungsi ginjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk 'membersihkan' ginjal.
1. Minum Cukup Air
Meskipun kelihatannya sepele, nyatanya masih ada banyak orang yang melewatkan minum air putih. Ini bisa dikarenakan lupa atau sekedar malas untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Air berperan penting dalam menjaga organ agar berfungsi dengan baik, termasuk ginjal. Semakin sedikit asupan air yang masuk, maka semakin sedikit pula urine yang bisa dikeluarkan oleh ginjal. Ini dapat memicu gangguan fungsi ginjal, batu ginjal, hingga infeksi saluran kemih.
Minum cukup air dapat membantu membuang kelebihan zat sisa dalam tubuh. Academy of Nutrition and Dietetics (AND) menyebut manusia membutuhkan setidaknya 3,7 liter untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita. Ini juga dipengaruhi oleh usia, aktivitas fisik, dan kondisi fisik tertentu.
2. Jangan Mager
Beraktivitas fisik seperti olahraga bukan hanya penting untuk menurunkan berat atau membentuk badan. Nyatanya, kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan organ ginjal.
Menurut Profesor dari Departemen Nefrologi University of Alabama at Birmingham, Eric Judd, olahraga 150 menit per minggu atau 30 menit per hari dapat memberikan efek positif pada ginjal.
"Penting untuk dicatat bahwa sekadar berjalan sepanjang hari atau punya pekerjaan yang banyak gerak saja tidak cukup. Jika Anda perlu berganti pakaian khusus untuk aktivitas tersebut, itu tanda baik bahwa Anda memang berolahraga," kata Judd.
Tidak perlu ribet, olahraga juga bisa dilakukan di rumah tanpa peralatan khusus. Beberapa contoh misalnya senam ringan, squat, yoga, push-up, hingga mengikuti video senam melalui internet.
3. Konsumsi Makanan 'Ramah' Ginjal
Perhatikan pilihan makanan yang masuk dalam tubuh. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDKD) Menyarankan makanan-makanan seperti protein hewani rendah lemak, buah dan sayur, serta susu rendah atau bebas lemak.
Terdapat beberapa jenis makanan yang secara spesifik dapat meningkatkan kesehatan ginjal, misalnya anggur dan rumput laut.
Dikutip dari Healthline, sebuah studi pada hewan di tahun 2019 menemukan jus anggur merah dan kismis memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi ginjal. Mekanismenya dengan melindungi ginjal dari penumpukan lemak serta meningkatkan kekuatan dan fungsinya.
Sedangkan, untuk rumput laut sendiri telah diteliti memiliki manfaat besar untuk pankreas, hati, dan ginjal. Dalam uji coba hewan tahun 2014, tikus yang diberi makan rumput laut yang dapat dimakan selama 22 hari menunjukkan penurunan kerusakan ginjal dan hati akibat diabetes.
4. Minum Teh Tanpa Gula
Sebuah studi pada tahun 2023 menunjukkan minum teh tanpa pemanis dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang tidak minum.
Beberapa jenis teh yang disarankan seperti teh hijau, teh hitam, teh hydrangea, dan teh sambong.
5. Tambahkan Suplemen Jika Perlu
Terdapat beberapa jenis suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mencegah masalah ginjal. Beberapa di antaranya seperti vitamin B6, omega-3, dan kalium sitrat.
Vitamin B6 dibutuhkan dalam proses metabolisme glioksilat. Kekurangan vitamin B6 dapat mengubah glioksilat menjadi oksalat, bukan glisin, yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal.
Sedangkan, konsumsi omega-3 dapat mengurangi risiko batu ginjal, lalu kalium sitrat penting untuk keseimbangan elektrolit dan pH urine. Konsumsi kalium sitrat dapat membantu mengurangi pembentukan batu ginjal, terutama pada orang yang sering mengalami batu ginjal berulang.
(avk/kna)