Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyoroti pencemaran Cesium-137 (Cs-137) pada ekspor udang beku Indonesia ke Amerika Serikat (AS) di Cikande, Serang. Eddy meminta pemerintah memperketat pengawasan ekspor impor.
"Jadi memang pintu-pintu masuk, pintu-pintu impor kita harus mendapatkan pengawasan dan penjagaan secara ketat, terutama terhadap barang-barang yang kita manfaatkan untuk produksi," kata Eddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Khususnya, kata dia, yang perlu menjadi perhatian ialah barang-barang yang dimanfaatkan untuk produksi. Di mana, barang-barang itu hasil produksi di tempat lain yang tak dimanfaatkan lagi dan dikirim ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kata dia, perlu ada proses hukum terkait temuan tersebut. Menurutnya, perlu penelusuran secara menyeluruh mengenai kasus radioaktif itu.
"Masalah penegakan hukum. Bahwa kita harus menelusuri permasalahan ini agar ada penegakan hukum yang konsekuen, karena bagaimanapun juga sekarang ini kita membutuhkan lembaga yang melakukan penegakan hukum termasuk pengawasan tersebut," ujarnya.
Anggota Komisi XII DPR itu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada tiga hal, yakni, investasi, konsumsi publik, dan ekspor. Sebab itu, perlu menjaga ritme ekspor tetap terjaga.
"Apalagi kita memiliki berbagai produk yang secara historis itu menjadi kekuatan ekspor kita, termasuk di dalamnya adalah udang," paparnya.
Politikus PAN itu berharap ada pemeriksaan yang komprehensif terkait ekspor. Terlebih, kata Eddy, kasus udang yang terpapar radioaktif telah menjadi catatan di luar negeri.
"Ya jadi saya berharap bahwa ke depannya akan ada pemeriksaan yang sangat komprehensif terkait ekspor kita, terutama udang, karena sekarang sudah menjadi catatan juga di luar negeri bahwa udang Indonesia terpapar radioaktif," tuturnya.
"Jangan sampai itu justru akan menyurutkan minat dari importir-importir di luar negeri untuk membeli produk Indonesia," imbuh dia.
Lebih dari 1.500 orang di sekitar kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, diketahui menjalani pemeriksaan kesehatan menyusul temuan paparan zat radioaktif Cs-137. Pemerintah memastikan pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui dampak radiasi terhadap masyarakat sekitar.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan dari ribuan orang yang diperiksa, ada sembilan orang yang teridentifikasi terpapar.
"Telah melakukan pemeriksaan terhadap 1.562 pekerja dan masyarakat, tidak menimbulkan dampak kesehatan serius. Hanya ada 9 orang, dan itu sudah ditangani oleh Kementerian Kesehatan," tegasnya.
Kini, pemerintah resmi menetapkan kawasan Industri Modern Cikande sebagai Kejadian Khusus Cemaran Radiasi Cesium-137. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) setelah hampir dua pekan terakhir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Cesium-137 bekerja intensif di lapangan.
Simak juga Video: AS Terapkan Aturan Baru untuk Udang dan Rempah Indonesia
(amw/rfs)