TNI Akui soal Anggota BAIS Saat Demo di Jakarta: Tugasnya Memantau

4 hours ago 4

Jakarta -

TNI membantah terkait viral di media sosial yang menarasikan anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) tertangkap hingga disebut sebagai dalang ricuh di Jakarta. TNI membenarkan ada anggota BAIS di lapangan namun narasi yang beredar di media sosial dan tuduhan provokator tidaklah benar.

"Yang pertama, terkait berita hoax BAIS TNI dituduh provokator dan perusuh demo. Ini perlu kami jelaskan juga, karena seperti saya sampaikan tadi, begitu foto, kemudian video konten yang salah, yang jelas-jelas sudah saya sampaikan itu hoax," kata Kepala Pusat Penerangan Brigjen TNI Freddy Ardianzah dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Freddy membenarkan pria dalam unggahan yang viral tersebut sebagai anggota BAIS berinisial Mayor SS. Anggota BAIS itu sendiri memang sedang bertugas untuk memantau situasi.

"Bahwa foto ini memang benar adalah anggota BAIS TNI, karena sudah jelas di situ. Yang saya sangkal adalah narasinya. Karena sudah jelas di situ. Yang saya sangkal adalah narasinya, karena narasi yang disampaikan itu ditangkap Polri, yang kedua adalah provokator," ucap dia.

Jumpa pers TNI setelah aksi demo di Jakarta. (Adrial/detikcom)Foto: Jumpa pers TNI setelah aksi demo di Jakarta. (Adrial/detikcom)

Personel BAIS sendiri, kata dia, akan ada di lokasi yang sekiranya ada situasi yang berpotensi mengancam. Mayor SS berada di lokasi tersebut usai mengawasi situasi demonstrasi dan akhirnya ditemukan hingga diinterogasi anggota Brimob yang bertugas.

Mayor SS pun menjelaskan dirinya bukan peserta demo dan sedang menjalankan tugas. Pada akhirnya Mayor SS dilepas dan Brimob yang melanjutkan tugasnya masing-masing.

"Selanjutnya saling berjabat tangan dan kartu tugas dikembalikan dan yang Brimob langsung pergi bergabung ke pasukan Brimob lainnya," ungkapnya.

"Bisa dipahami ya bahwa tidak ada penangkapan oleh Polri. Kemudian tidak ada upaya provokator di situ. Tidak ada, jadi tugasnya murni tugas negara untuk memantau," tambahnya.

Bantahan soal Hoax di Daerah Lain

Freddy juga menjelaskan ada sejumlah hoax lain yang menyebutkan anggota TNI ditangkap dan sebagai dalang kerusuhan di sejumlah daerah. Salah satunya terkait unggahan viral yang menyebutkan adanya anggota TNI di Sumatera Selatan (Sumsel) yang ditangkap saat kerusuhan di DPRD. Freddy menegaskan informasi tersebut tidak benar.

"Kemudian kejadian itu sudah ditegaskan oleh Kapendam bahwa prajurit tersebut sama sekali tidak terlibat aksi unjuk rasa maupun oknum provokasi, Melainkan sedang mencari makan dan mengisi BBM motor saat peristiwa terjadi di SPBU," ungkapnya.

Selain itu, ada unggahan viral yang menyebut pria di Sumatera Utara (Sumut) sebagai anggota TNI dan jadi provokator demo. Usai diamankan dan diinterogasi, pria tersebut tidak bisa menunjukkan identitas anggotanya sehingga dipastikan bukan bagian dari TNI.

"Yang bersangkutan tidak dapat menyebutkan NRP, asal satuan, maupun menunjukkan kartu tanda anggota TNI. Dengan demikian dipastikan bahwa pria tersebut bukan anggota TNI Melainkan warga sipil yang berprofesi di bidang transportasi," ungkapnya.

Selanjutnya ada juga unggahan viral narasi yang menyebutkan anggota TNI di Ternate dan pria yang ditangkap dan mengaku diperintah TNI untuk membakar Brimob Cikeas. Kedua orang itu dipastikan bukan anggota TNI.

"Berikutnya adalah video pria yang menyebut dirinya diperintah anak anggota TNI untuk menyerang markas Brimob Cikeas, Ini juga sudah diklarifikasi oleh Kapolres Bogor Itu hoaks," sebutnya.

"Perlu sampaikan di sini bahwa sampai dengan saat ini TNI-Polri itu solid dalam menjaga stabilitas keamanan nasional, serta akan terus bersinergi untuk menciptakan rasa aman, tertib, dan kondusif," tambahnya.

(idn/knv)

Read Entire Article