Tips Memilih Tempat Curhat yang Tepat, Jangan Sampai Salah Orang!

1 day ago 5
Ilustrasi perempuan curhat. Foto: LightField Studios/Shutterstock

Ada kalanya seseorang harus mencurahkan perasaan dan pikirannya pada orang lain. Sebab, memendam segala emosi dan masalah seorang diri juga tidak selalu baik.

Dikutip dari laman Medical News Today, orang yang terlalu sering menyembunyikan perasaannya berisiko mengalami stres hingga depresi. Kebiasaan buruk ini juga dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain.

Karena itu, setiap manusia disarankan untuk curhat atau membagikan perasaan dan pemikirannya demi menjaga kesehatan mental. Tapi, penting juga untuk tidak melakukanya ke sembarang orang karena nggak semua orang dapat dipercaya.

Lantas, bagaimana cara memilih tempat curhat yang tepat? Yuk, belajar dari pengalaman member teman kumparan di bawah ini.

Cara Memilih Tempat Curhat yang Tepat ala teman kumparan

Ilustrasi perempuan curhat. Foto: Shutterstock

Memilih tempat curhat memang bukan hal yang mudah, karena beberapa orang tampak yang terlihat dapat dipercaya justru malah mengecewakan. Oleh karena itu, member teman kumparan Intan Ayu menyatakan tidak buru-buru memilih tempat curhat.

Saat bertemu seseorang, Intan akan memerhatikan kebiasaan orang tersebut. Jika menunjukkan tanda-tanda “red flag”, maka ia akan mencoretnya dari daftar orang tepercaya. Beberapa kebiasaan red flag menurut Intan adalah suka ngomongin orang lain dan sering ingkar janji.

“Kalau dia suka ngomongin orang lain ke kita, kemungkinan besar dia juga ngomongin kita ke orang lain. Terus kalau janji tapi sering nggak ditepati, itu juga red flag buat aku,” ucapnya.

teman kumparan Dhea juga mengungkapkan tanda-tanda red flag seseorang yang sebaiknya tidak dijadikan tempat curhat. Salah satunya, seseorang yang hadir hanya saat butuh.

Dhea pun mengingatkan untuk berhati-hati pada teman dekat, sebab belum tentu semuanya peduli kepadamu. Menurut Dhea, teman yang kerap meragukan atau bahkan menertawakan impianmu sebaiknya tak perlu dijadikan sebagai tempat curhat.

Ilustrasi perempuan curhat. Foto: Shutterstock

“Aku juga pernah punya teman dekat yang suka banget ngecilin cerita atau mimpi-mimpiku, atau ketawa seolah itu hal yang mustahil, padahal kita sahabatan. Dari situ aku mulai sadar, orang yang terlihat dekat belum tentu punya niat baik,” cerita Dhea.

Dari pengalaman itu, Dhea akhirnya memilih untuk cerita kepada orang yang paling menyayanginya, yakni ibu. “Mama nggak pernah menghakimi, selalu dengerin dulu sebelum komentar. Bahkan saat aku salah, Mama tetap jadi tempat pulang yang hangat,” ungkapnya.

Sama seperti Dhea, Intan juga memilih curhat pada keluarganya, terutama sang adik. “Dia selalu dengerin tanpa menghakimi dan nggak pernah bocorin apa pun yang aku cerita,” kata Intan.

Kalau kamu memilih curhat ke siapa? Yuk, ceritaka...

Read Entire Article