Senggigi -
Penyanyi dan politisi senior Tantowi Yahya menyebut faktor utama yang menghambat perkembangan pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Yakni, keterbatasan transportasi.
Selama ini, kemampuan berbahasa Inggris pekerja wisata kerap disebut-sebut sebagai biang terhambatnya perkembangan pariwisata, termasuk di Lombok. Tantowi mengatakan transportasi adalah kuncinya.
"Transportasi nggak banyak tersedia itu membunuh potensi pariwisata di daerah, termasuk Lombok. Maaf agak keras pernyataan saya, karena apa yang dihidangkan oleh Lombok itu luar biasa. Di Palembang nggak ada itu pantai-pantai indah yang bikin bule-bule berjemur dengan santai seperti di gili-gili dengan pantai pasir putih," ujar pria kelahiran Indralaya, Sumatera Selatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi, yang hadir di acara opening ceremony Senggigi Art Serenade di Sudamala Resrot, sekaligus menampik anggapan kemampuan bahasa Inggris sebagai faktor penghambat utama perkembangan potensi pariwisata daerah, termasuk pariwisata NTB.
"Dulu katanya, masyarakat harus bisa bahasa Inggris, tetapi itu terbantahkan. Setelah saya ke China, mereka nggak bisa bahasa Inggris, bahkan karyawan hotel bintang 5 tidak bisa. Begitu pula dengan Thailand, pada situs sejarah, keterangan di dinding pengumuman nggak ada bahasa Inggris dalam bahasa Thailand. Lihat berapa banyak wisatawan datang ke China dan Thailand. jadi, bahasa Inggris bukan faktor penentu," kata Tantowi, Sabtu (2/8).
2 Komponen agar Destinasi Wisata Jadi Unggul
Tantowi mengatakan setelah transportasi terpenuhi, ada dua komponen unggulan yang harus dimiliki oleh destinasi wisata agar unggul dibandingkan destinasi yang lain.
"Destinasi itu harus punya dua hal, yakni punya sejarah dan punya teknologi. Kalau punya sejarah orang ingin datang, ingin lihat. Itu Thailand, Indonesia. Sementara itu, Singapura negara baru, nggak punya sejarah, tetapi didatangi wisatawan sedunia, mereka punya teknologi," kata Tantowi.
Bagaimana dengan Lombok?
"Kalau sejarah udah banyak di sini, punya destinasi wisata alam juga banyak. Yang belum ada dan perlu didorong adalah teknologi," kata dia.
"Bali mempunyai keduanya, punya teknologi, ditambah budaya. Orang sedunia bisa mengakses Bali dari mana saja, konten soal Bali banyak. Keunggulan lain adalah Bali mudah diakses, direct flight ada dari beberapa negara lain, bisa diakses dari mana-mana," dia menegaskan.
(fem/wsw)