Taipei -
Taiwan selatan dihantam Topan Podul pada Rabu (13/8). Angin kencang berkecepatan 191 km per jam meninggalkan jejak kehancuran.
Dilansir dari Travel and Tour World pada Kamis (14/8), pusat badai tiba di Taitung pada Rabu pukul 13.00 WIB, menerjang pesisir selatan sebelum memasuki Selat Taiwan.
Meskipun Taiwan terbilang sering menghadapi cuaca ekstrem, hembusan angin dan hujan yang dibawa oleh Podul secara terus-menerus telah melumpuhkan pertahanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor penerbangan jadi salah satu korbannya. Negara itu telah membatalkan 252 penerbangan domestik dan 155 keberangkatan internasional pada Rabu. China Airlines dan EVA Air mencatat pembatalan paling banyak, terutama pada rute dari Kaohsiung, kota pelabuhan selatan Taiwan.
Beberapa keberangkatan dari Bandara Internasional Taoyuan, gerbang internasional utama pulau itu, juga dibatalkan karena badai semakin mendekat.
Dampak badai sangat menghantam para pelancong. Bandara di beberapa wilayah ditutup atau dibatasi layanannya, ribuan orang terlantar. Mereka yang berharap terbang dari Taiwan tiba-tiba harus memeriksa informasi terbaru tentang penjadwalan ulang atau pemesanan ulang tiket.
Penumpang yang memesan penerbangan lanjutan melalui terminal-terminal di pulau itu didesak untuk menunda perjalanan mereka. Mau tak mau, mereka bersiap menghadapi kemungkinan pembatalan lebih lanjut.
Selain penerbangan yang dihentikan, penyeberangan feri di Taiwan Selatan juga terhenti, terutama jalur yang menghubungkan daratan utama dengan Pulau Kinmen dan Matsu. Berhentinya pelayaran ini, berarti mempersulit perjalanan dan evakuasi di berbagai penjuru Taiwan.
(bnl/wsw)