Jakarta -
Artis asal Jepang, Kenta Yamaguchi, telah menetap di Indonesia selama satu dekade. Selama itu, ia tidak hanya membangun karier yang sukses di dunia hiburan Tanah Air, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Kenta berbagi cerita soal pengalamannya selama tinggal di Indonesia, termasuk hal-hal yang ia sukai dan juga tantangan yang harus dihadapi. Kenta mengaku sangat menikmati interaksi dengan masyarakat Indonesia yang menurutnya penuh keceriaan.
"Kalau suka, itu senang ngobrolnya ya sama orang-orangnya karena orang-orangnya pasti semuanya mau seru gitu. Suka bercanda gitu kan. Seratus persen orang Indonesia itu suka bercanda, ya kan? Jadi aku juga senang gitu," ujar Kenta Yamaguchi kepada detikcom ditemui di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di balik keseruan itu, ada juga duka yang dirasakan Kenta. Terutama saat ada urusan mendesak yang berkaitan dengan keluarga di kampung halamannya.
"Kalau ada masalah keluarga di Jepang, aku gak bisa pulang langsung gitu karena jaraknya jauh kan. Harus naik pesawat. Minimal satu hari aku harus sampai di sana karena rumah aku juga kampung ya. Jadi dari sini pesan tiket pesawat, ke bandara, naik pesawat, dan dari bandara Jepang ke kampung aku juga agak jauh. Jadi, gak bisa langsung balik," ungkapnya.
Soal kuliner, Kenta mengaku jatuh cinta pada salah satu hidangan khas Indonesia, yaitu bebek Madura. Ia merasa di negara asalnya orang Jepang tidak makan bebek.
"Wah, bebek Madura karena ya enaklah. Orang Jepang itu gak makan bebek," kata Kenta sambil tertawa.
Namun, ia lebih memilih bebek Madura yang tidak pedas. Mengingat lidahnya belum terbiasa dengan rasa pedas.
"Bebek Madura yang gak pedas. Tapi kenapa enggak suka pedas? Karena di Jepang gak ada pedasnya. Aku gak pernah lihat supermarket Jepang yang jual cabai," ungkapnya.
"Iya, kayaknya gak jual deh cabainya. Cabai mentah itu gak pernah. Iya. Ya wasabi beda, wasabi sama beda," jelasnya lagi.
Sebagai orang Jepang, tentu ada kalanya Kenta rindu dengan makanan dari negaranya sendiri. Meski kini sudah banyak restoran Jepang di Indonesia, menurutnya cita rasa masakan masih sedikit berbeda karena faktor bahan dan air.
"Kalau bahannya sama, tapi mungkin airnya beda. Jadi sedikit beda. Tapi sekarang udah banyak. Sepuluh tahun lalu sama sekarang beda. Dulu enggak ada sama sekali yang asli-asli ya. Tapi sekarang banyak buka restoran otentik Jepang, banyak," pungkasnya.
(fbr/pus)