Jakarta -
Penjualan sepeda mewah harga puluhan hingga ratusan juta semakin jatuh seiring melemahnya tren gowes di Indonesia. Hal ini membuat tak hanya toko-toko sepeda mahal berguguran, namun importir hingga pabrik sepeda harus menahan diri. Tren padel juga berkontribusi terhadap tumbangnya bisnis tersebut.
Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo menyebut sepeda-sepeda branded harga ratusan juta banyak diminati saat masa pandemi Covid-19 pada 2020-2021 lalu. Hal ini dikarenakan tren bersepeda yang memang sedang sangat booming kala itu.
Namun sepeda untuk kalangan kelas atas ini biasanya hanya dibeli sebagai salah satu tren 'gaya hidup'. Sehingga saat bersepeda sudah tidak ngetren lagi, maka penjualan produk dengan harga tinggi ini juga akan jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepeda itu kemarin kan ramai yang untuk barang branded karena lifestyle. Pada saat lifestyle itu berubah, yang paling berdekatan itu kayak lari, pada saat mereka sudah senang sepeda terus mereka pindah lari, ya sudah tren sepedanya turun. Penjualan tuh efek sekali," kata Eko kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).
"Nah sekarang ini padel (sedang tren), ya habis sudah. Efek karena budget mereka juga terbatas, mereka akan memilih prioritas mana yang lagi tren dan mereka mau ikuti," jelasnya lagi.
Masalahnya, menurut Eko saat tren sepeda mahal ini sedang tinggi-tingginya, banyak importir hingga toko yang memesan produk untuk kelas atas itu. Padahal tren gowes ini ternyata tak berlangsung lama.
Banyaknya pesanan sepeda mewah saat itu kemudian harus menumpuk di toko karena sudah tidak laku terjual imbas perubahan tren di masyarakat. Membuat para pemilik toko dengan stok sepeda mewah berlebih ini harus menjual murah, atau yang disebut sebagai strategi cuci gudang.
"Stok ini kan sebenarnya untuk beberapa itu mereka nggak prediksi bahwa trennya naik begitu cepat dan turunnya begitu cepat. Itu yang di luar prediksi banyak pengusaha sepeda. Sehingga akhirnya mau nggak mau harus dilakukan strategi cuci gudang secepatnya," paparnya.
Strategi cuci gudang inilah yang kemudian membuat harga sepeda puluhan hingga ratusan juta itu rontok menyentuh harga terendah. Namun hal ini untuk menghindari kerugian lebih jauh hingga terganggunya arus kas toko.
"Sekarang ini ya Istilahnya harga sepeda terendah lah ya, turunnya jauh. Tapi mereka masih melakukan cuci gudang lah daripada mereka bermasalah dengan cashflow," ucapnya.
Ia tidak memaparkan secara pasti sudah seberapa besar penurunan harga sepeda kelas atas ini. Namun menurutnya ada toko yang sampai harus mengobral barang-barang mewah ini dengan diskon hingga 50% atau lebih.
"Trennya kan sudah turun, menyesuaikan cuci gudang diskon dari 50% banyak. Buat mereka sih yang penting putaran barangnya keluar dan mereka bisa tetap maintain dengan stok minim lah," pungkasnya.
Saksikan Live DetikSore:
(igo/fdl)