Generasi Campus Roadshow 2025 yang mengangkat tema besar Passion in Action kembali digelar di Auditorium GPH Haryo UNS pada 7 Oktober lalu. Acara ini menghadirkan tiga sosok inspiratif, yaitu Raditya Dika, Najwa Shihab, serta Nicholas Saputra.
Di atas panggung, Raditya membuka sesi dengan humor khasnya.
"Lucu juga, ya, minggu lalu anak gua nanya, ‘Papa kerjanya apa?’" ujarnya yang disambut tawa audiens.
Namun di balik canda itu, Raditya menekankan refleksi penting, identitas seseorang sebaiknya tidak hanya didefinisikan dari pekerjaan, melainkan dari keterampilan yang dimiliki.
"Skill spesifik gua itu bercerita. Gua bercerita di panggung stand-up, di buku, di podcast, bahkan di film. Pekerjaannya banyak, tapi muara keahliannya satu," jelasnya.
Menurut Raditya, di era digital, batas antar profesi makin kabur. Satu skill dapat menjadi pintu menuju banyak pekerjaan.
Raditya menyebut konsep 'seniman modern' sebagai inspirasi, yaitu seseorang yang mampu mendefinisikan ulang profesinya berdasarkan satu keterampilan yang dikuasai secara mendalam.
"Zaman sekarang tuh bukan soal berapa banyak gelar yang kamu punya, tapi seberapa fleksibel kamu menggunakan kemampuanmu," kata Raditya.
Sejalan dengan tema Passion in Action, Raditya mengajak mahasiswa untuk tidak terjebak pada label profesi. Sebaliknya, mereka didorong untuk mengasah kemampuan yang mereka sukai melalui proses panjang.
"Coba banyak hal, tapi dalami satu kemampuan sampai kamu bener-bener paham dan bisa pakai itu buat bantu orang lain," ujarnya.
Program Generasi Campus Roadshow sendiri telah memasuki tahun kedua. Tahun ini, acara digelar lebih besar, menjangkau enam kota besar di Indonesia dengan target lebih dari 20.000 mahasiswa.
Dengan pesan Raditya Dika dan para pembicara lainnya, Generasi Campus Roadshow 2025 menjadi momentum bagi generasi muda untuk berani bereksperimen, menemukan skill utama mereka, dan menyalurkannya menjadi aksi nyata.
Rangkaian Generasi Campus Roadshow 2025 telah dimulai di Universitas Airlangga Surabaya (26 Agustus) dan berlanjut ke Universitas Sebelas Maret Surakarta (7 Oktober). Setelah ini, perjalanan akan berlanjut ke IPB University Bogor (22 Oktober), Universitas Hasanuddin Makassar (4 November), Universitas Sumatera Utara Medan (19 November), dan Institut Teknologi Bandung (9 Desember).