PPATK Ungkap Dompet Digital Dipakai buat Depo Judol, Nilainya Tembus Rp 1,6 T

16 hours ago 3

Jakarta -

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan deposit (depo) atau setoran awal judi online (judol) melalui dompet digital (e-wallet) mencapai Rp 1,6 triliun hingga semester-I 2025. Dari nilai tersebut, frekuensi transaksi mencapai 12,6 juta kali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana di tengah kabar rencana pemblokiran e-wallet. Ia menyebut sudah banyak pelaporan yang diterima oleh PPATK terkait transaksi judi online melalui e-wallet.

"Sudah banyak pelaporan ke PPATK. Berdasarkan data semester I tahun 2025, diketahui bahwa deposit judi online melalui e-wallet mencapai Rp 1,6 triliun dengan transaksi mencapai 12,6 juta kali transaksi," kata Ivan kepada detikcom, Minggu (10/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ivan memastikan pihaknya terus mengawasi aliran dana tindak pencucian uang, termasuk judol melalui e-wallet. Hal ini dilakukan untuk melindungi pihak-pihak yang dirugikan.

"Sesuai dengan tugas dan fungsi PPATK, pengawasan terhadap kepatuhan dan penerapan ketentuan Anti Pencucian Uang oleh Penyedia Jasa Keuangan termasuk e wallet terus dilakukan secara berkelanjutan," imbuh Ivan.

Ivan menegaskan e-wallet yang diblokir merupakan yang terindikasi tindak pidana, termasuk judi online. Namun, pemblokirannya akan dilakukan yang berkaitan dengan kasus.

"Tidak ada pemblokiran e-wallet (secara massal), kecuali berdasarkan kasus-kasus yang terjadi," tambah Ivan.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan perputaran dana judi online (judol) mencapai Rp 1.100 triliun pada 2025. Prediksi ini naik 206% dibandingkan 2024 yang mencapai Rp 359 triliun.

Ivan mengakui akses digital yang mudah menjadi fenomena baru sehingga judol semakin tubuh subur. Pemerintah telah melakukan intervensi, mulai dari pemblokiran situs hingga rekening yang terindikasi judol.

Dari intervensi tersebut, Ivan menyebut pemerintah berhasil menekan perputaran dana sehingga perputaran dananya hanya mencapai Rp 359 triliun pada 2024. Kendati begitu, angkanya masih naik 10% dibandingkan dengan 2023 yang mencapai Rp 327 triliun.

"Saya ditanya lagi prediksi judol akhir tahun 2025, akhir tahun Rp 1.100 triliun. Tapi kita tekan secara radikal, kita sikat situsnya, sikat rekening. Semester-I 2025 terlihat sangat sukses semester-I hanya Rp 99 triliun," kata Ivan dalam acara 'Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial', di Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).

(acd/acd)

Read Entire Article