Politisi PDIP Sebut Demo 25 Agustus Alarm Masyarakat untuk Para Anggota DPR

4 hours ago 2
Jakarta -

Politisi PDIP Kris Tjantra menyinggung demonstrasi 25 Agustus yang lalu di DPR. Ia mengatakan demo tersebut merupakan alarm dari masyarakat.

"Terjadinya demonstrasi 25 Agustus kemarin sebagai alarm dari masyarakat yang semakin tidak percaya dengan anggota DPR yang selama ini dianggap mampu menerjemahkan keinginan masyarakat umum," kata Kris kepada wartawan lewat pesannya, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyinggung kondisi ekonomi masyarakat saat ini hingga maraknya PHK di berbagai sektor. Di tengah situasi itu, ia menyebut DPR justru menaikkan tunjangannya.

"Apalagi di saat kemiskinan yang belum terentaskan dan di tengah PHK di berbagai sektor hingga sulitnya mencari pekerjaan, tapi muncul berita terkait tunjangan fantastis untuk anggota dewan," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Ganjarist ini menilai fenomena menaikkan gaji di tengah kondisi masyarakat sebagai bentuk nyata dari ketidakpekaan elit politik terhadap realitas yang dihadapi rakyat kecil.

"Ketika rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, harga pangan meroket, dan lapangan kerja makin sempit, para politisi malah sibuk mencari pencitraan dan berebut posisi. Ini bukan sekadar ironi, tapi bukti nyata bahwa kepentingan rakyat kerap dikorbankan demi syahwat kekuasaan," ucap dia.

Menurutnya, apa yang dipertontonkan sejumlah elite politik saat ini semakin memperlebar jarak antara rakyat dan pemimpin. "Masyarakat butuh keberpihakan nyata, bukan pesta pora di tengah krisis. Rakyat antre minyak goreng, tapi elite antre kursi jabatan. Ini pelecehan terhadap akal sehat publik," imbuh dia.

Kritik serupa juga bermunculan di media sosial, di mana warganet ramai-ramai menyuarakan kekecewaan atas perilaku elite yang dianggap hanya memikirkan diri sendiri. Kris menegaskan, bila fenomena ini terus berlanjut, kepercayaan publik terhadap politik dan demokrasi akan terkikis habis.

"Politik seharusnya alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, bukan panggung pertunjukan kepentingan pribadi. Jika para elit terus abai, rakyat sendiri yang akan menjatuhkan vonis di bilik suara," imbuh Kris.

(maa/maa)


Read Entire Article