Penyebab 2 Pasangan Racikan Baru Karel Mainaky Kandas di 16 Besar

7 hours ago 3

Jakarta -

Setelah Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi, dua pasangan ganda putri Indonesia hasil racikan baru Karel Mainaky juga ikut tersingkir di babak 16 besar Hong Kong Open 2025.

Ganda putri Indonesia memulai debut dengan status pasangan baru di Hong Kong Open. Ada empat pasangan kombinasi baru yang turun yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.

Sayangnya, kesemuanya tak mendapat hasil yang maksimal alias tersingkir cepat di turnamen Super 500. Rachel/Febi lebih dulu angkat kaki di babak pertama, sementara sisanya menyusul di babak kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laga babak 16 besar yang digeber Kamis (11/9/2025), Apri/Fadia gagal menang dari ganda putri Jepang Arisa Igarashi/Chiharu Shida. Mereka takluk dua gim langsung dari pasangan seeded keenam Hong Kong Open itu dengan skor 16-21, 19-21. Sementara Ana/Trias gagal mengatasi permainan unggulan kedua dari Malaysia Tan Pearly/Thinaah Muralitharan dan kalah 18-21, 17-21.

Dalam evaluasi sementara, ada dua hal yang disoroti. Pertama ketidaksiapan mengatasi lawan. Selain itu, kurang tenang di lapangan.

"Tadi di game pertama sebenarnya kami belum tahu pola mereka seperti apa, jadi masih meraba-raba. Cuma karena Arisa Igarashi mungkin lebih yakin di depan, ini kan bolanya kenceng jadi gabisa rally. Mereka lebih berani buat nyepetin," kata Fadia dalam keterangannya melalui federasi.

"Pastinya kami berusaha mengembalikan pola permainan, pastinya kami ada pola baru. Tetapi kelebihan yang dulu kami punya harus diasah lagi, kami ingin lebih baik lagi ke depannya," ujarnya.

"Arisa Igarashi memang nutup mainnya, saya pribadi merasa kurang tenang dan baru dapat pola permainan setelah interval game kedua. sayang di point 19-19 saya kurang tenang," Apri menambahkan.

Dalam laga berbeda, Trias mengakui kurang siap dengan perubahan pola main lawan.

"Tadi di game pertama pas unggul 16-10 mereka merubah permainan jadi kaminya (dipaksa) main cepat, sedikit kurang siap. Yang perlu kami perbaiki ke depannya, kami mau perbaiki tempo bermain," kata Trias.

"Tadi polanya sudah enak tapi kami ada salah buang dan pada saat lawan mempercepat permainan, kami terbawa tempo lawan. Mereka cukup solid dan konsisten, jadi memang polanya mereka ada pada saat mempercepat bola dan saat kami salah buang bola mereka sigap," ujar Ana.

(mcy/krs)

Read Entire Article