Jakarta -
Wanda Hamidah, Chiki Fawzi bareng Global Peace Convoy Indonesia sudah siap berlayar ke Gaza dari Tunisia bersama dengan Global Sumud Flotilla. Mereka sudah berkumpul di pelabuhan.
Namun, rencana para aktivis kemanusiaan untuk berlayar ke Gaza harus ditunda. Diketahui, beberapa hari lalu ada serangan drone terhadap salah satu kapal yang bersandar di pelabuhan Tunisia.
"Sejatinya kami berangkat sore hari ini, tapi karena satu dan lain hal bahwa dua hari berturut-turut kapal-kapal di pelabuhan ini dijatuhi drone. Ada beberapa kendala yang tidak bisa dirincikan Global Sumud, tapi kami memahami sekali perkembangan yang terjadi, pasti banyak tekanan yang berusaha menghambat keberangkatan kami," kata Wanda Hamidah dalam video yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sudah berada sekitar satu minggu di Tunisia untuk mempersiapkan aksi kemanusiaan memberikan bantuan ke Gaza melalui jalur laut. Dalam pelayaran ini juga ada Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela, Greta Thunberg, dan Thiago Avila.
Para aktivis yang sudah ada di Tunisia tetap bertahan menanti waktu keberangkatan. Masyarakat Tunisia juga menyambut kedatangan para aktivis menuju Gaza.
Banyak aktivis yang memilih untuk bermalam di pelabuhan. Tidak ada yang mundur dari rencana berlayar menuju Gaza. Delegasi Indonesia juga memastikan untuk menyiapkan tenaga dan energi apabila pelayaran dimulai.
"Walaupun keberangkatan ini sudah lewat lebih dari beberapa hari, hampir satu minggu, alhamdulillah ratusan aktivis kemanusiaan dari seluruh dunia tetap sabar menanti. Aktivis dari Indonesia, kami memilih untuk tidur di luar pelabuhan untuk menjaga tenaga dan energi kami, agar kami siap berlayar," jelasnya.
"Kapan kami berlayar? Wallahualam, tapi kami berharap satu atau dua hari lagi. Lagi-lagi kesabaran kami di daratan diuji. Insyaallah kalau rakyat Palestina dan Gaza bisa sabar dengan genosida yang terjadi pada hari ini, hari demi hari, kami juga akan istikamah bersabar, bersama rakyat Gaza dan Palestina. Kami akan menunggu sampai kapanpun kapal siap berlayar," janji Wanda Hamidah.
(pus/dar)