Pelanggan Ngamuk Nggak Terima Sup Pesanannya Penuh Lemak

12 hours ago 4

Jakarta -

Seorang pelanggan restoran ngamuk setelah melihat kualitas bahan makanan yang diterima. Penyajiannya jauh berbeda dari gambarnya dan hanya penuh lemak.

Datang ke sebuah restoran tentu pelanggan menginginkan makanan yang enak dan berkualitas baik. Misalnya ketika memesan menu berbahan daging, tentu pelanggan mengharapkan daging berkualitas baik.

Menu itu diharapkan punya komposisi lemak yang tidak terlalu dominan atau setidaknya mirip gambar pada buku menu. Dilansir dari Stomp, Selasa (12/8), seorang pelanggan restoran Korea merasa kecewa dengan menu makanan yang diterima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelanggan yang disebut sebagai Hangry, datang ke restoran Hankki di Woods Square Mall, Singapura. Ia memesan sup yang berisi potongan daging babi, nasi, dan beberapa menu pendamping lainnya.

Pelanggan Ngamuk Nggak Terima Sup Pesanannya Penuh LemakMemesan kimchi jjigae di restoran Korea, seorang pelanggan kecewa pesanannya tak sesuai fotonya. Foto: Stomp

"Foto menunya menampilkan potongan daging babi, tahu, jamur dan daun bawang. Sementara penyajian menu aslinya jauh dari fotonya. Tidak ada jamur dan semua potongan daging babi hanya berisi lemak," ujar pelanggan yang kecewa.

Adapun menu yang dipesan Hangry saat itu adalah kimchi jjigae. Hangry mengetahui betul kimchi jjigae normalnya menggunakan bagian perut babi, tetapi tidak seharusnya hanya berisi bagian lemak saja.

Ia bahkan menyebut kondisi daging yang diterimanya adalah 99% lemak babi saja. Sayangnya ia tak sempat memotret makanannya karena sudah terlalu emosi.

"Sangat sulit untuk menemukan bagian yang tidak ada lemaknya. Aku keluarkan potongan lemak itu dan tidak memakannya," lanjut Hangry.

Pelanggan Ngamuk Nggak Terima Sup Pesanannya Penuh LemakHampir semua potongan daging yang diterima hanya berisi lemak perut babi. Foto: Stomp

Tak hanya itu, Hangry juga menemukan fakta mengejutkan saat datang ke kasir untuk membayar. Ada pengumuman bagi pelanggan yang hendak menuliskan ulasan pada Google Review akan mendapat hadiah senilai Rp 25.000an.

Padahal menurut peraturan dari Google Review sendiri, pemilik bisnis tidak boleh memberikan insentif untuk pelanggan agar mereka mengulas bisnisnya. Khawatir pelanggan tidak mengulas dengan jujur dan menyebabkan kekecewaan pada pelanggan setelahnya sebab ulasan dan kenyataan tak sesuai.

Ketika dihubungi oleh Stomp, pihak restoran angkat suara atas tuduhan Hangry. Mereka tidak membenarkan penyajian makanan yang tidak sesuai foto. Pihaknya mengaku selalu ada pemeriksaan sebelum makanan disajikan.

Sementara itu, terkait insentif untuk ulasan Google, pihak restoran mengaku tidak pernah mengintervensi hasil ulasannya. Baik ulasan tersebut positif atau negatif, semua dikembalikan pada pengalaman pelanggan yang datang.


(dfl/adr)

Read Entire Article