Dubai -
Menurut laporan World Travel and Tourism Council (WTTC), wisman yang berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) menghabiskan uang US$ 52,2 M (setara Rp 807 T) di 2024.
Angka tersebut meningkat 9,4% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, UEA diprediksi akan berada di posisi ke-10 dalam jajaran negara penerima belanja pariwisata terbanyak di dunia.
UEA juga tercatat sebagai negara kedua terbesar di Timur Tengah setelah Arab Saudi soal pariwisata. Mengutip The National, Senin (9/9/2024) WTTC dalam laporan mereka yang berjudul Travel and Tourism Economic Impact, UEA berada di peringkat enam di dunia dengan perkiraan pemasukan sebesar 68,3 miliar US Dolar, naik dari 60,6 miliar US Dollar pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara tersebut sudah mencatatkan pertumbuhan pesat di sektor pariwisatanya, karena banyak permintaan wisata dari wisatawan dunia yang meroket. Data dari otoritas penerbangan sipil di sana, lalu lintas penumpang di bandara-bandara UEA juga meningkat 14% di paruh pertama 2024 menjadi 71,75 juta.
Jumlah kedatangan di bandara UEA pada paruh pertama tahun ini mencapai 20.274.694, sementara keberangkatan mencapai 21.090.750. Dan untuk jumlah penumpang transit sekitar 30.391.978.
Director General of the Regulator GCCA, Saif Al Suwaidi mengatakan bersama maskapai penerbangan nasional dan mitra lainnya mencoba meraih peluang untuk memasuki pasar yang baru, setelah UEA menandatangani perjanjian transportasi udara dengan lebih dari 90% negara di dunia.
Di kawasan yang lebih luas, wisatawan mancanegara diperkirakan meningkat sebesar 10,1%. Angka tersebut akan meningkat 5,3% dari capaian sebelumnya pada Covid-19.
Antara tahun 2024 dan 2034, kontribusi total sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) di kawasan tersebut. Diperkirakan akan meningkat sebesar 3,9% per tahun, melebihi proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 2,4% untuk ekonomi regional secara keseluruhan.
Pada tahun 2034, kontribusi total sektor ini terhadap PDB diperkirakan mencapai 744 miliar US Dolar yang akan mencakup 7,8% dari total ekonomi regional.
"Pertumbuhan ini diprediksi akan mengakibatkan penambahan 2,1 juta lapangan kerja. Sehingga total lapangan kerja di sektor ini diproyeksikan mencapai 10,4 juta pada tahun 2034 atau satu dari sembilan lapangan kerja di Timur Tengah," tulis laporan WTTC.
Sementara itu, pengeluaran wisatawan mancanegara di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat hampir 16%, sekiranya 1,9 triliun US Dolar pada tahun ini. Beberapa destinasi wisata akan merasakan manfaat dari lonjakan pengeluaran wisatawan mancanegara di tahun ini.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, Arab Saudi mengalami peningkatan sebesar 91,3% dan Mesir sebesar 22,9% di tahun 2019.
Menurut CEO WTTC, Julia Simpson, kontribusi sektor perjalanan dan pariwisata global terhadap ekonomi dunia diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 11,1 triliun US Dolar.
Sektor ini juga diharapkan dapat menciptakan hampir 348 juta lapangan kerja, meningkat sebanyak 13,6 juta dari rekor sebelumnya pada tahun 2019.
"Dengan demikian kita dapat menantikan tahun 2024 dengan penuh harapan sebagai tahun yang memecahkan rekor," ujar Julia.
Namun, ia juga memperingatkan adanya tantangan dari faktor ekonomi makro dan ancaman geopolitik seperti perang Israel-Palestina selama hampir setahun dan konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut.
"Masa depan tampak sangat cerah, namun bukan berarti tanpa risiko karena bisa terganggu oleh adanya ketidakstabilan geopolitik atau inflasi yang tinggi. Selain itu, pertumbuhan ini juga membawa tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa prosesnya inklusif dan berkelanjutan," tambah Julia.
WTTC memperkirakan bahwa prospek perjalanan bisnis akan lebih baik dari yang diperkirakan semula dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada tahun 2024.
Setelah mengalami penurunan akibat maraknya pekerjaan jarak jauh yang memengaruhi pertumbuhan sektor ini dibandingkan dengan perjalanan wisata.
Total pengeluaran untuk perjalanan bisnis di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 1,5 triliun US Dolar pada tahun 2024, meningkat sebesar 6,2% dibandingkan dengan tahun 2019.
Amerika Serikat menyumbang 30% dari total global pada tahun 2019 dan belanja perjalanan bisnis diperkirakan akan mencapai 472 miliar US Dolar, meningkat 13,4% dibandingkan dengan rekor tahun 2019.
Sementara itu, China sebagai pasar perjalanan bisnis terbesar kedua, pengeluarannya diperkirakan tumbuh 13,1% dibandingkan dengan tahun 2019.
(wsw/wsw)