Mantan Perdana Menteri Prancis: Agresi Israel di Gaza Skandal Terbesar dalam Sejarah

3 weeks ago 8
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mantan Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin mengutuk “kebisuan” yang sedang berlangsung seputar perang Israel di Gaza dan mengkritik “sikap diam” pemerintah Prancis dalam konflik tersebut dalam sebuah wawancara radio dengan France Inter pada hari Kamis (12/9/2024).

Ketika diminta untuk mengomentari penunjukan Michel Barnier sebagai perdana menteri dan tantangan politik dan ekonomi yang dihadapi Prancis, de Villepin mengakhiri wawancara dengan mengungkapkan kemarahannya atas respons politik dan media Prancis terhadap perang Israel di Gaza.

Ketika sang jurnalis menyinggung soal konflik dan mengutip angka kematian yang diberikan oleh “Kementerian Kesehatan Hamas”, de Villepin dengan cepat menyela.

“Saya mendengar hal itu setiap saat... Bukan hanya Kementerian Kesehatan Hamas yang mengatakan bahwa ada 40 ribu orang yang meninggal mungkin ada lebih banyak lagi. Jangan beri kesan bahwa ini adalah angka yang terpotong,” katanya.

Dengan nada marah, ia melanjutkan: “Tidak, sayangnya ini adalah kenyataan sehari-hari. Di Gaza, tubuh-tubuh terpotong-potong, hati terpotong-potong, jiwa terpotong-potong, kepala terpotong-potong.”

Pada hari Kamis, pihak berwenang Palestina mengumumkan jumlah korban meninggal di Gaza sebanyak 41.118 orang dan 95.125 lainnya terluka sejak perang dimulai hampir setahun yang lalu.

De Villepin mengatakan bahwa tampaknya “tidak ada prospek” untuk rekonstruksi di masa depan. “Israel sedang menciptakan kondisi untuk menduduki kembali [Gaza],” katanya.

“Apakah itu di garis selatan atau di garis yang memotong [daerah kantong] di tengah, penciptaan perimeter di sekelilingnya, Israel telah mengambil alih kembali Gaza. Gaza benar-benar terkepung.”

De Villepin memperingatkan pada saat Tepi Barat sendiri sedang mengalami kehancuran, seperti yang bisa kita lihat di utara dan selatan, kita berada di depan sebuah panci presto yang nyata.

Mantan perdana menteri kanan-tengah, yang menjabat di bawah pemerintahan Jacques Chirac dari  2005 hingga 2007, kemudian menggambarkan Gaza sebagai “tidak diragukan lagi sebagai skandal bersejarah terbesar, yang tidak dibicarakan lagi di negara ini”.

“Ini adalah keheningan, sebuah beban berat; media tidak membahasnya... Saya harus membuka Google untuk menemukan berita yang memberikan jumlah kematian di Gaza. Ini adalah skandal yang nyata dalam hal demokrasi,” katanya.

“Dan semua ini atas nama apa? Perang. Ini adalah perang; begitulah adanya. Namun, ini bukan perang seperti yang lain. Ini adalah penduduk sipil yang sedang sekarat. Kami berada di Absurdia dan Prancis sedang menyingkir.”

Ketika ditanya...

Read Entire Article