Kombo! Penerbangan Terbatas, Akses Buruk Jadi Penghambat Wisata Lombok

11 hours ago 3

Senggigi -

Pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinilai mempunyai potensi besar untuk terus berkembang. Sayangnya, terhambat penerbangan dan akses menuju destinasi wisata.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda di sela-sela Senggigi Art Serenade di Sudamala Resort, Senggigi, Lombok, Sabtu (2/8/2025).

"Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki destinasi wisata yang indah. Kita sebut saja Gili Terawangan, Gili Meno, Gili Air, Gili Gede, ke arah selatan ada Selong Belanak, kemudian Kuta, lanjut Pantai Mawu, sampai juga ke Pantai Pink," kata Baiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pantai Pink itu pantai surga. Pantai Pink itu pasirnya pink, ombaknya tenang, nggak ada ombak. Indah. Yang nggak indah adalah jalan menuju ke sana. Pantainya surga, jalannya neraka," dia menambahkan.

Baiq mengatakan masalah lain pengembangan pariwisata di Lombok adalah harga tiket pesawat mahal dan keterbatasan pesawat.

"Sudah begitu harga tiket pesawat ke Lombok mahal. Jadi, destinasi yang bagus-bagus itu...," kata Baiq.

Sebagai gambaran harga tiket pesawat dari Jakarta ke Lombok, dengan durasi dua jam penerbangan, rata-rata di angka Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 jutaan. Sementara itu, harga tiket pesawat dari Denpasar ke Lombok juga pada kisaran yang sama, bahkan bisa lebih mahal, Rp 1,2 juta.

Mahalnya harga tiket pesawat ke Lombok juga disampaikan oleh politisi dan penyanyi Tontowi Yahya. Mantan duta besar Indonesia untuk Selandia Baru itu yang juga hadir dalam acara di Senggigi Resort, mengatakan penerbangan dari Denpasar ke Lombok ada namun sulit.

"Curhatan ibu ketua DPRD soal NTB, juga Senggigi dan lain-lain hanya pemerintah pusat yang bisa mencari solusi. Begitu pula agar penerbangan dari Lombok terkoneksi ke mana-mana," kata Tontowi yang kini tinggal di Bali.

Dia kemudian mengisahkan pengalaman saat memesan penerbangan balik dari Lombok ke Denpasar pada Minggu (3/8).

"Sulit sekali cari penerbangan balik ke Bali besok, ada satu yang tersisa penerbangan pagi banget jam 06.00. Mau tidak mau dari sini jam 04.00. Sudah jelas tidak tidur malam ini," kata Tontowi.


(fem/wsw)

Read Entire Article