KLH Luncurkan Waste Crisis Center, Atasi Masalah Sampah di 514 Daerah

1 day ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meresmikan Waste Crisis Centersebagai pusat koordinasi dan solusi atas kompleksitas persoalan sampah di 514 kabupaten dan kota di Indonesia. Fasilitas ini diharapkan menjadi ruang dialog lintas pemangku kepentingan, sekaligus penghubung antara masalah di lapangan dan kebijakan nasional.

“Banyak persoalan di lapangan yang sulit dijelaskan satu per satu. Keberadaan Waste Crisis Center menjadi langkah untuk mewadahi sekaligus mencari solusi dari berbagai permasalahan itu,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat peresmian di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Hanif menekankan bahwa pendekatan pengelolaan sampah tidak bisa diseragamkan di seluruh daerah. “Tidak semua metodologi, tidak semua teknologi bisa kita gunakan rata di seluruh tanah air. Sangat beragamnya ini, yang kemudian sepertinya ada satu wadah untuk diskusi. Kemana teman-teman, masyarakat Indonesia menanyakan bagaimana sampah itu harus selesai,” ujarnya.

Ia juga mengkritik minimnya pemahaman birokrasi terhadap prinsip keberlanjutan dalam manajemen sampah. Salah satu contohnya adalah rencana penggunaan insinerator di sejumlah daerah yang belum memenuhi standar emisi gas buang.

“Dari kondisi ini sudah disimpulkan bahwa tidak semua birokrasi paham bagaimana sampah harus selesai,” tegasnya.

Selain birokrasi, tantangan juga datang dari sektor usaha dan teknologi. Menurut Hanif, banyak pelaku usaha yang tertarik terlibat, tetapi belum tersedia skema investasi yang menguntungkan. Di sisi lain, inovasi teknologi pengelolaan sampah belum sepenuhnya diposisikan dalam konteks yang tepat.

“Mereka butuh ruang untuk mendiseminasikan upayanya. Begitu juga para off-taker memerlukan informasi bahan baku secara presisi,” kata Hanif.

Ia mencontohkan kondisi pascapenghentian impor scrap plastik, yang menuntut industri untuk beralih ke pasokan limbah domestik. Untuk itu, informasi lokasi dan potensi timbunan plastik lokal perlu disediakan secara sistematis, dan Waste Crisis Center akan memainkan peran di situ.

Pusat ini juga dibuka untuk menampung aduan masyarakat yang kerap tak terselesaikan secara adil di lapangan. Hanif menyampaikan apresiasi kepada media yang telah membantu menyuarakan keluhan warga.

“Kami berterima kasih kepada media yang selama ini menyampaikan keluhan masyarakat kepada kami. Itu menjadi mata kami di lapangan,” ujarnya.

KLH berharap Waste Crisis Center dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menyelesaikan krisis sampah secara berkelanjutan.

Read Entire Article