Kenalan Sama Liga Kampus Dunia, yang Jadi Inspirasi Lahirnya Campus League Indonesia

Di Negara yang ekosistem kompetisi olahraganya sudah cukup mapan seperti, Jepang atau Amerika Serikat, olahraga kampus bukan lagi sekadar kegiatan ekstrakurikuler melainkan jadi bagian dari sistem pembinaan atlet nasional dengan sistem yang lebih mature. Liga kampus di dua negara tersebut telah menjadi fondasi kuat bagi tercetaknya bintang-bintang olahraga kelas dunia, mulai dari lapangan basket hingga ke arena Olimpiade.

Di Amerika Serikat, National Collegiate Athletic Association (NCAA) telah menjadi contoh paling menonjol bagaimana olahraga kampus bisa tumbuh menjadi industri besar. NCAA mengelola ribuan pertandingan antar universitas di berbagai cabang olahraga, dan menjadi pintu utama, atlet untuk step up ke liga profesional seperti NBA atau NFL. Atlet mahasiswa mendapatkan pelatihan, fasilitas, bahkan beasiswa menjadikan olahraga sebagai pilihan jalur karier yang realistis.

Sementara itu, di Jepang, kompetisi antar universitas juga diatur secara sistematis oleh federasi dan lembaga pendidikan. Kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan asosiasi olahraga memastikan pembinaan berlangsung dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Hasilnya, bisa dilihat dari banyaknya atlet Jepang yang sukses menjaga keseimbangan antara capaian akademik dan prestasinya di ajang internasional.

Model sistem liga seperti inilah yang jadi inspirasi dari berdirinya Campus League di Indonesia, yang merupakan sebuah gerakan baru dalam upaya membangun ekosistem olahraga kampus yang profesional dan berkelanjutan. Bersama Host Augie fantinus dalam podcast "From the Bench" yang tayang pada 8 Oktober 2025, CEO Campus League Ryan Gozali menegaskan bahwa visi mereka tak jauh berbeda dari NCAA maupun sistem olahraga kampus di Jepang.

“Kami belajar dari Jepang dan Amerika, dua negara yang punya sistem pembinaan kampus yang luar biasa. Tapi kami ingin buat versi Indonesia-nya yang menyesuaikan dengan karakter mahasiswa kita, dengan semangat kolaborasi antar kampus dan federasi,” ujar Ryan.

Campus League kini tengah menapaki langkah awal lewat Season Zero, yang berfokus pada pembentukan fondasi kompetisi di tingkat kampus. Misinya sederhana tapi ambisius, yakni menciptakan jalur pembinaan atlet dari SMA, ke universitas, hingga ke level profesional, tapi tidak mengorbankan nilai atau capaian akademik.

Lewat langkah ini, Indonesia atau dalam hal ini Campus League mulai mencoba menapaki jalur yang telah ditempuh negara-negara dengan tradisi olahraga kampus yang sudah kuat. Bukan tidak mungkin, dalam beberapa tahun ke depan, nama-nama besar olahraga nasional akan lahir dari sistem komptetisi kampus ini, seperti halnya di Amerika atau Jepang. Campus League ini bisa menjadi bukti bahwa membangun ekosistem olahraga kampus bukan lagi mimpi, tetapi gerakan nyata yang sedang dimulai hari ini.