Kawasan TOD Whoosh Jakarta-Bandung Diklaim Hemat BBM Rp 3,2 Triliun per Tahun

1 day ago 1
Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Jakarta Selatan atau JPM (Jembatan Penyeberangan Multiguna) Dukuh Atas, Selasa (15/8). Foto: Alfadillah/kumparan

Pemerintah mengeklaim integrasi transportasi antarmoda (Transit Oriented Development/TOD) di stasiun Kereta Cepat Whoosh mampu menghemat pengeluaran BBM hingga Rp 3,2 triliun per tahun. Efisiensi ini menjadi salah satu keuntungan ekonomi dari pengembangan sistem transportasi yang saling terhubung atau transit

Berdasarkan paparan data Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, selain penghematan bahan bakar, integrasi tersebut juga disebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mencapai Rp 86,5 triliun.

“Ini yang sudah coba kami hitung (manfaatnya) kalau kita benar-benar lakukan integrasi layanan transportasi”, Kata Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Mohamad Risal Wasal dalam Press Background yang diselenggarakan Kemenhub, Kamis (31/07).

Program TOD berada di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram), yang dibentuk Kementerian Perhubungan pada 9 Maret 2025. Risal menjelaskan tugas utama Ditjen Intram adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang integrasi transportasi dan multimoda dengan outcome bagaimana terintegrasi secara seamless.

Ilustrasi Whoosh. Foto: KCIC

“Dengan targetnya nanti, dengan terjadinya seamless tersebut adalah terjadinya efisiensi biaya, kecepatan layanan, kecepatan kemudahan dan kenyamanan. Keandalan terjadi begitu secara seamless integrasi,” ungkapnya.

Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada simpul dan jaringan, tetapi juga mencakup ruang dan potensi wilayah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), dan Kawasan 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan, dan Perbatasan).

Akan Kembangkan TOD di 10 Lokasi

Kemenhub berencana mengembangkan kawasan TOD di 10 wilayah metropolitan dan beberapa daerah prioritas di Indonesia. Kawasan TOD adalah kawasan terintegrasi antara transportasi publik dan pemukiman atau pusat aktivitas lainnya untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Di pulau Sumatera wilayah Mebidangro pengembangan TOD meliputi TOD Medan dan Transport Hub, Wilayah Patungraya Agung dengan pengembangan TOD Jakabaring dan Transport Hub.

Di Pulau Jawa pengembangan TOD dilakukan di Jabodetabek (Bekasi Barat, Depok Baru, Dukuh Atas, Poris Plawad dan Transport Hub), Wilayah Gerbangkertosusila meliputi TOD Gubeng Surabaya dan Transport Hub. Wilayah Cekungan Bandung dengan pengembangan TOD Tegalluar. Wilayah Kedungsepur dengan pengembangan TOD Semarang.

Selanjutnya, pulau Bali wilayah Sarbagita dengan pengembangan TOD Kuta Bandung dan Transport Hub. Di Sulawesi wilayah Mamminasata akan dilakukan pengembangan TOD Makassar dan wilayah Bimindo dengan TOD Manado. Terakhir di Pulau Kalimantan wilayah Banjarbakula dengan pengembangan TOD Banjarbaru.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Arif Anwar (kanan) menghadiri acara press background Integrasi Transportasi Sektor Darat dan Perkeretaapian di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (31/7). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan

Rencana pengembangan 10 wilayah metropolitan Kemenhub akan dilakukan melalui tahapan penyusunan Norma,...

Read Entire Article