Jusuf Kalla (JK) mengomentari fenomena coblos 3 paslon, yang digaungkan oleh warganet di Pilgub Jakarta nanti. Tujuannya, agar surat suara itu tidak sah.
Bagi JK, cara tersebut kurang bijak.
"Ya itu tentunya sebaiknya masyarakat memilih yang terbaik lah, jangan emosi lah," ujar JK kepada wartawan di rumahnya yang berada di Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (9/9).
JK pun meminta mereka untuk melihat dulu gagasan-gagasan yang akan disampaikan pasangan yang maju, khususnya Pramono-Rano yang baru saja sowan kepadanya.
"Bahwa itu ada emosi pastilah, tetapi saya kira kalau nanti lihat bagaimana beliau memberikan wawasan gagasan, orang akan memilih sendiri," sambung politikus senior itu.
Selain itu, dia pun melihat hal tersebut sebagai hal yang biasa saja.
"Itu awal itu, biasa lah," tutupnya.
Gerakan ini sendiri diduga muncul lantaran sosok Anies Baswedan gagal mencalonkan diri jadi salah satu kontestan di Pilgub Jakarta. Lalu, pendukung mereka, yang dikenal dengan sebutan 'Anak Abah' diduga kuat menginisiasi gerakan ini.
Pilgub Jakarta nanti akan diikuti oleh beberapa Paslon, mereka adalah calon tunggal PDIP, Pramono Anung-Rano 'Si Doel' Karno. Lalu duet Ridwan Kamil-Suswono yang didorong oleh koalisi 14 partai, dan paslon dari calon independen, Dharma-Kun.