Penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum setiap tahunnya menjadi kesempatan berharga bagi atlet belia dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperebutkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung sebagai atlet PB Djarum. Termasuk anak-anak dari Indonesia Timur.
Misalnya salah satu peserta U-11 asal Kota Sorong, Papua Barat Daya, bernama La Ode Muhammad Ahsan Kamil. Ia total sudah tiga kali mengikuti Audisi Umum. Pada kesempatan pertama di tahun 2022, ia terhenti di tahap screening kedua. Sementara tahun lalu, ia mencapai tahap turnamen pertama.
Dua kali gagal meraih Super Tiket, Ahsan tidak putus asa. Tahun ini, ia kembali menginjakkan kaki dari Sorong ke Kudus untuk bersaing di kelompok U-11. Sosok Kevin Sanjaya memiliki peranan penting karena menjadi sumber inspirasi sekaligus sosok idola bagi Ahsan.
"Saya ingin seperti Kevin Sanjaya karena memulai karier sebagai atlet binaan PB Djarum, sehingga akhirnya bisa menjadi juara dunia. Karena Kevin juga saya sangat ingin lolos ke tahap karantina dan diterima sebagai atlet binaan PB Djarum," kata Ahsan saat ditemui usai tanding di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (13/9).
Upaya Ahsan demi menyuguhkan penampilan maksimal pada Audisi Umum PB Djarum 2024 adalah menjalani latihan intensif bersama klub PB Champion Kudus selama 3 bulan, mulai dari latihan fisik hingga teknik di bawah pelatih Erick Eriawan. Meski jauh dari orang tua, daya juangnya untuk menggapai mimpi sebagai atlet profesional tetap dipegang teguh.
"Saya sudah tiga bulan berlatih di Kudus supaya di Audisi Umum tahun ini ada progres dari dua tahun sebelumnya. Walaupun saya di sini sendiri tidak didampingi orang tua, tapi mereka selalu mengingatkan saya untuk latihan serius dan mengikuti setiap instruksi dari pelatih. Sayangnya saya kalah di 64 besar tapi semoga bisa mendapat Super Tiket dari Tim Pencari Bakat,” ucap Ahsan.
Sama halnya dengan Ahsan, peserta yang kembali berusaha mengejar mimpi untuk menjadi atlet PB Djarum adalah Leona Afifa yang bersaing di KU 12. Sebelumnya, ia pernah mengikuti Audisi Umum pada 2022 dan berhasil menembus hingga tahap karantina. Kegagalan itu tak membuat Leona menyerah dan ingin kembali mencoba mengikuti Audisi Umum pada 2023.
Namun niat tersebut terpaksa harus diurungkan, karena cedera lutut yag dialaminya. Alhasil, baru tahun ini atlet berusia 12 tahun tersebut kembali mencoba peruntungan setelah melakukan persiapan dan latihan panjang.
"Saya cedera lutut beberapa bulan sebelum Audisi Umum 2023. Tentu saya kecewa sebab berarti tahun ini menjadi kesempatan terakhir buat saya mengikuti Audisi Umum karena sekarang saya sudah berusia 12 tahun. Saya sangat berharap dapat memanfaatkan kesempatan terakhir ini dengan maksimal dan mewujudkan mimpi menjadi atlet binaan PB Djarum. Karena masalah cedera tahun lalu memberikan kesempatan saya untuk melakukan persiapan lebih lama.," kata Leona.
Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti, kembali turun gunung sebagai Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2024, untuk memantau bakat dan potensi para peserta. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut menilai, animo peserta di tahun ini menjadi angin segar bagi kejayaan bulu tangkis Indonesia.
“Yang membuat saya dan tim senang adalah tingginya animo juga dibarengi dengan teknik peserta yang merata dari berbagai sektor, serta tidak hanya mereka yang datang dari Pulau Jawa, tapi juga yang di luar Pulau Jawa cukup mencuri perhatian. Ini tentu menjadi tren positif agar regenerasi bulu tangkis tetap terjaga,” ucap Susy.