Ini Dia Guru Spiritual Sukarno yang Disegani Penjajah

4 weeks ago 18
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, dikenal memiliki banyak guru spiritual yang memengaruhi perjalanan hidupnya, terutama dalam hal nasionalisme dan keyakinan spiritual. Salah satu guru spiritualnya yang sangat dihormati, bahkan oleh penjajah, adalah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

KH Ahmad Dahlan dikenal sebagai seorang ulama besar yang memiliki pemahaman mendalam tentang Islam dan juga aktif dalam perjuangan melawan penjajahan. Meskipun beliau lebih banyak dikenal sebagai tokoh pendidikan dan pembaru Islam, pengaruh spiritual dan pemikirannya sangat kuat terhadap Sukarno. Kiai Dahlan mengajarkan Sukarno untuk berpikir kritis dan memadukan antara spiritualitas dan nasionalisme, yang kemudian menjadi landasan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Selain Kiai Dahlan, Sukarno juga berguru kepada Kiai Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan Syekh Ahmad Surkati, pendiri Al-Irsyad. Para guru dan sahabat Sukarno ini sudah banyak dikenal masyarakat muslim Indonesia.

Namun, ada juga guru spiritual Sukarno yang belum banyak dikenal. Salah satunya adalah adalah Syekh Muhammad Yusuf. Ulama kharismatik ini juga ikut berjuang dengan gagah berani melawan penjajah.

Ulama yang juga dikenal sebagai Engkong Usuf ini merupakan pejuang yang disegani oleh penjajah maupun oleh garong atau penyamun yang ada di Depok, Jawa Barat. Salah seorang cicitnya, Fachruddin Sholeh mengatakan, Engkong Usuf juga merupakan salah guru spiritual Sukarno.

Bahkan, menurut dia, tongkat Komando pertama yang dipegang Sukarno juga berasal dari pemberian Syekh Yusuf. Walaupun, kemudian Sukarno sendiri memiliki banyak tongkat komando yang mengandung kesaktian.

Saat akan memproklamasikan kemerdekaan, menurut dia, Syekh Yusuf juga berada di kediaman Sukarno. Sementara, Sukarno sendiri sering datang kepada rumah Syekh Yusuf di Depok bersama sopirnya yang bernama Matarib.

"Memang beliau ini merupakan salah satu guru spiritualnya Sukarno. Kan Sukarno punya 40 guru spiritual, nah salah staunya Syekh Yusuf," ujar Fachruddin saat berbincang dengan //Republika//, Jumat (8/3/2019) lalu.

Syekh Yusuf merupakan salah satu penjuang yang dihormati Sukarno. Karena, menurut dia, Syekh Yusuf juga merupakan Panglima Hizbullah yang memimpin pasukan Hizbullah untuk membumihanguskan Batalyon 10 lapangan Banteng yang merupakan Markas Belanda di Batavia.

Dengan ilmu kanuragan yang tinggi, Belanda dibuat kerepotan saat itu. Karena, konon Syekh Yusuf tidak mempan ditembak, tidak mempan diledakkan dengan bom, bahkan bisa menghilang dari sergapan dan kepungan Belanda. Setelah itu, perjuangan Syekh Yusuf terus dilanjutkan hingga kemerdekaan.

Lihat halaman berikutnya >>>

Read Entire Article