Jakarta -
Festival Catur H.M. Hasan Cup 2025 digelar bulan ini. Ini jadi cara untuk mencari talenta pecatur muda berbakat Tanah Air.
Turnamen yang memasuki tahun kedua ini digagas keluarga besar H.M. Hasan, seorang pengusaha dan menteri di era Presiden Soekarno. Hasan kebetulan merupakan pecinta catur sejati.
Bertempat di gedung KONI DKI Jakarta, Tanah Abang, 23-24 Agustus, turnamen ini mempertandingkan tiga kategori usia, yakni kelompok Umur 10, KU 12 dan 16 tahun (open turnamen) dalam format atur cepat (Rapid Chess) dan catur kilat (Blitz Chess).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turnamen yang berhadiah total Rp 100 juta dan menargetkan 280 peserta ini juga bekerjasama dengan Percasi DKI Jakarta dan Hendry Jamal sebagai direktur turnamen.
Bagi keluarga H.M. Hasan, ini bukan sekadar turnamen untuk mencari bibit pecatur Indonesia, tapi juga perjalanan mengenang kecintaan dan komitmen mendalam untuk olahraga tersebut.
"Kami ingin memberikan legacy melalui turnamen ini, warisan cinta ayah kami (H.M. Hasan) kepada catur dan bangsa Indonesia," kata perwakilan penyelenggara turnamen H.M. Hasan Cup 2025 Iwan Hasan dalam konferensi pers, Rabu (6/8/2025) sore WIB.
Menurut Iwan, salah satu dari lima bersaudara anak H.M. Hasan tersebut, catur diyakini bukan hanya olahraga pikiran, tapi juga cara mencerdaskan bangsa melalui seni mengadu strategi, karakter.
H.M. Hasan sebagai pengusaha kerap mendukung kejuaraan catur di Tanah Air, baik sebagai donatur maupun sponsor, sebagai komitmennya mendorong perkembangan para pecatur Indonesia termasuk GM Utut Adianto, agar mendapat gelar Master Internasional dan Grand Master Internasional FIDE.
Dari catur, H.M. Hasan bersahabat dekat dengan tokoh-tokoh besar seperti Florencio Campomanes (Presiden FIDE), bahkan menjalin koneksi dengan Grand Master Bobby Fischer dan juga pecatur-pecatur kelas dunia lainnya.
Salah satu kisah paling membekas adalah saat H.M. Hasan turut mengorganisasi pertandingan Soviet vs Rest of The World (ROW) di London tahun 1984, pertarungan legendaris yang disebut sebagai salah satu laga catur paling epik dan monumental abad itu.
Sebelumnya, di era 1970-an H.M Hasan pernah juga menjabat sebagai Presiden FIDE zone 10 (Asia Tenggara dan Australia).
Kenangan itu juga yang melekat di hati putri bungsunya Maya Hasan. Maya menyebut turnamen ini adalah perayaan nilai-nilai yang diwariskan sang ayah.
"Catur bukan sekadar hobi bagi Papi, melainkan jalan hidup. Dari filosofi catur, beliau belajar strategi, kesabaran, dan tanggung jawab yang kemudian ia terapkan dalam menjalankan kesehariannya, baik itu dalam usaha bisnis, maupun membesarkan kami" ujar Maya yang berprofesi sebagai aktris dan pemain harpa tersebut.
Festival Catur H.M. Hasan Cup 2025. (Foto: Resha Pratama/detikSport)
"Kami ingin generasi muda Indonesia mengenal nilai-nilai itu dan mewujudkan mimpi Papi agar Indonesia berjaya di pentas dunia lewat kecerdasan, salah satunya di mulai lewat turnamen festival catur yunior H.M Hasan Cup 2025 ini," pungkas Maya Hasan.
Anda tertarik mendaftarkan anak untuk ikut turnamen ini? Silakan hubungi nomor 082122887670/0895402937809 dengan biaya pendaftaran Rp 100 ribu.
"Kenapa hanya untuk pecatur muda? karena falsafat ayah kami catur tidak bisa berkelanjutan bila tidak ada regenerasi. Ini dibuktikan dengan runtuhnya dominasi Uni Soviet di catur. Karenanya kami fokuskan usia dini," kata putra H.M. Hasan lainnya, Syafei Hasan, soal alasan mengapa hanya mempertandingkan catur kelompok umur.
(mrp/pur)