Guyur Rp 200 T ke 6 Bank Besok, Purbaya: Kalau Kurang Tambah Lagi

21 hours ago 2
Jakarta -

Pemerintah akan mengguyur Rp 200 triliun ke enam bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai besok, Jumat (12/9). Dana tersebut merupakan cadangan pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia (BI).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, ada dana cadangan Rp 440 triliun di BI. Sekitar setengah dari cadangan tersebut disalurkan ke perbankan untuk menghidupkan aliran kredit.

"Uang saya (cadangan pemerintah) sekarang di BI ada Rp 440 triliun, saya kurangi separuh. Itu saja (alasan menggelontorkan Rp 200 triliun), tapi nanti kalau kurang, kita bisa tambah lagi," kata Purbaya usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya mengatakan, malam ini dirinya akan menandatangani berkas persetujuan penyaluran dana tersebut agar bisa langsung disalurkan esok harinya. Ia optimistis langkah ini dapat menumbuhkan aliran kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jadi orang pernah bilang juga seperti itu bahwa kredit nggak akan naik kalau ekonominya nggak maju gitu kan? Sudah pernah kita balik. Kita kasih uang banyak, kredit tumbuh juga," ujarnya.

Rp 200 T buat Himbara Salurkan Kredit

Purbaya menjelaskan, dana tersebut berfungsi sebagai bahan bakar perbankan untuk mendorong market mechanism berjalan. Dengan demikian, Himbara terpaksa menyalurkan kredit.

"Kenapa? Ketika bank-bank itu punya uang lebih, ada cost of capital-nya, kan? Kalau ditaruh di brankas, rugi dia, misalnya nggak ditaruh di BI lagi ya, rugi dia kan? Dia akan terpaksa menyalurkan dalam bentuk kredit," terang dia.

"Yang biasanya santai-santai, terpaksa berpikir lebih keras sedikit, kan mereka pintar nih untuk mencari proyek-proyek yang bagus untuk menyalurkan dana itu supaya tidak mengalami negative carry, negative spread," sambungnya.

Dengan cara tersebut, menurut Purbaya, hampir pasti uang akan menyebar dan ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Dengan demikian, ia menilai bahwa kredit pasti akan tumbuh lebih cepat dibandingkan sekarang.

Namun demikian, pihaknya belum menghitung rinci untuk memproyeksi seberapa besar dampaknya ke depan. Pihaknya akan mengecek berkala secara mingguan untuk benar-benar melihat dampaknya. Ia juga tidak segan-segan menambah jumlah suntikan dana ke bank.

"Kan uang kita tambah terus kan, masuk ada pajak segala macem masuk lagi ke sistem, tapi yang kita jaga adalah jangan sampai kalau kita terbitin bond, kalau kita menarik pajak, sistemnya kering," kata Purbaya.

Simak juga Video: Menkeu Purbaya Ungkap Prabowo Setuju Rp 200 T Diguyur ke Bank

(shc/ara)


Read Entire Article