Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo terjadi di wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur, Selasa (10/9) pada pukul 12.11 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,88° LS ; 124,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 Km arah barat daya Alor, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 90 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya zona tumbukan atau collision.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Soe dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran seperti dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.
Hingga pukul 12.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.