Tokyo -
Gempa berkekuatan 8,7 skala Richter yang mengguncang Rusia pada Selasa waktu setempat, ibarat badai yang telah berlalu. Peringatan tsunami mulai mereda.
Kekhawatiran akan tsunami di kawasan Pasifik mulai mereda pada Rabu waktu setempat. Negara-negara yang sempat mengeluarkan peringatan tsunami mulai menurunkan level tersebut, seperti Jepang, Hawaii, Kolombia, Ekuador dan Peru.
Meski demikian, namun evakuasi selama 24 jam dijalani oleh Hawaii dan Jepang. Peringatan dini dikeluarkan pada jam-jam pertama setelah gempa, seperti dikutip dari Associated Press pada Kamis (31/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Jepang diminta untuk mengungsi ke atap rumah, panasnya cuaca membuat proses evakuasi menyiksa. Seorang warga dilaporkan tewas dalam pengungsian.
Orang-orang berbondong-bondong ke pusat evakuasi, taman di puncak bukit, dan atap-atap bangunan dengan kenangan baru tentang gempa bumi dan tsunami 2011 yang menyebabkan bencana nuklir.
Sementara itu wisatawan di Hawaii keluar dari hotel-hotel tepi pantai, evakuasi dadakan itu membuat lalu lintas padat dan kemacetan terjadi di mana-mana.
"Kami punya air, kami punya beberapa makanan ringan ... kami akan tetap di tempat yang lebih tinggi," kata Jimmy Markowski, turis Arkansas yang liburan bersama keluarganya.
Ia mengungsi dari resor pantai Waikiki sebelum perintah evakuasi dicabut.
"Ini peringatan tsunami pertama kami. Jadi ini semua baru bagi kami."
Peringatan Tsunami di Chili
Berbeda dengan negara lain, Chili justru tidak mencabut peringatan tsunami. Negara di Amerika Selatan ini memang rentan dengan gempa bumi dan tsunami.
Menteri Dalam Negeri Chili, Álvaro Elizalde, mengatakan pada Rabu malam bahwa perintah evakuasi tetap berlaku di wilayah-wilayah yang telah mengeluarkan peringatan, dan bahwa sekolah-sekolah akan ditutup sampai hari Kamis.
Ia mengatakan gelombang laut di satu lokasi mencapai 2,5 meter, sementara di wilayah lain mencapai ketinggian 1,1 meter.
(bnl/wsw)