Jakarta -
Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) digunakan dalam pengobatan tradisional. Dengan bentuknya yang menyerupai kumis kucing, tanaman ini tak hanya menarik secara visual, tapi juga menyimpan berbagai khasiat.
Kumis kucing mengandung senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, tanin, dan komponen antioksidan. Tak heran jika tanaman ini dapat membantu menjaga kesehatan.
Untuk mengkonsumsinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Ketahui langkah-langkahnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Mengolah Kumis Kucing untuk Atasi Penyakit
Pakar Tanaman Obat dan Obat Tradisional RSUP Sardjito, dr Danang Adriyanto, MLM, mengatakan, tanaman kumis kucing kerap dipakai untuk berbagai penyakit, seperti diabetes. Tanaman ini juga kerap digunakan untuk mengatasi hipertensi.
Menurut dr Danang, ada beberapa cara untuk mengonsumsi tanaman kumis kucing yang biasa digunakan untuk diabetes tersebut. Mulai dari diseduh menjadi teh, direbus, hingga dikonsumsi dalam bentuk ekstrak kumis kucing.
1. Cara Menyeduh Kumis Kucing menjadi Teh
- Siapkan 1-2 sendok teh daun kumis kucing kering
- Seduh daun kumis kucing dengan 200-300 ml air panas
- Biarkan selama 5-10 menit, lalu saring airnya
- Minum 1-2 kali sehari
2. Cara Merebus Kumis Kucing
- Siapkan 5-7 lembar daun kumis kucing segar
- Rebus daun kumis kucing dengan 2-3 gelas air sampai mendidih dan airnya terasa setengah, kemudian saring.
- Minum 1-2 kali sehari, masing-masing setengah gelas.
3. Ekstrak Kumis Kucing
Kumis kucing tersedia pula dalam bentuk ekstrak. Jadi, ramuan ini bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau tablet.
Manfaat Tanaman Kumis Kucing
Sejumlah manfaat dari tanaman kumis kucing adalah sebagai berikut:
1. Baik untuk Kesehatan Tulang dan Sendi
Radang sendi seringkali disebabkan karena gejala penyakit asam urat (gout) dan arthritis rheumatoid. Dikutip dari laman Australian Herbal Insight, kandungan dari kumis kucing mempunyai khasiat anti-radang yang efektif dalam mengurangi kadar asam urat dalam darah. Tanaman ini juga kaya dengan kalium dan kalsium yang baik untuk tulang.
2. Menyembuhkan Luka
Daun kumis kucing mengandung polifenol, flavonoid, dan terpenoid yang diketahui berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antiluka. Dalam jurnal Sosialisasi Tentang Pemanfaatan Ekstrak Daun Kumis Kucing dalam Menyembuhkan Luka, kandungan terpenoid dan flavonoidnya berperan sebagai antiluka dengan menghentikan enzim proinflamasi, dengan menutup siklooksigenase dan lipooksigenase. Sedangkan, polifenolnya kaya akan zat antioksidan yang bisa memproteksi sel-sel dari gangguan radikal bebas yang menimbulkan radang.
3. Mengatasi Peradangan dan Nyeri
Daun kumis kucing memiliki sifat anti bakteri. Dikutip dari laman e-journal IAIN Bukittinggi, anti bakteri berperan dalam mengatasi berbagai penyakit karena infeksi bakteri seperti nyeri dan juga peradangan.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine pada tahun 2022, kumis kucing telah lama digunakan untuk mengobati diabetes dan penyakit ginjal. Tanaman ini mempunyai efek trapeutik yang baik terhadap beberapa komplikasi diabetes, terutama nefropati diabetik.
Menurut dr Danang, kumis kucing bisa meningkatkan sensitivitas reseptor insulin karena kandungan flavonoid, tanin, serta asm kafeatnya. Senyawa-senyawa ini bisa menurunkan kadar gula darah.
Sifat antioksidan dari kumis kucing juga membantu mengurangi stres oksidatif. Salah satu penyebab dari diabetes melitus. Antioksidan ini berfungsi dalam melindungi sel beta pankreas yang memproduksi hormon insulin dari kerusakan.
5. Membersihkan Saluran Kemih
Tanaman kumis kucing terkenal efektif dalam mengobati saluran urogenital dan batu ginjal. Dikutip dari jurnal dalam Advances In Herbal Research, sifat diuretiknya yang kuat membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri yang hidup dengan menghentikan kolonisasi dan perlekatan bakteri pada permukaan saluran kemih.
(elk/suc)