Bukit Biru Terlalu Curam, BPJN Kalbar: Perlu Dana Tambahan dan Kajian Matang

Hi!Pontianak - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat menyampaikan bahwa kondisi ruas jalan nasional Sintang–Putussibau saat ini telah mencapai tingkat kemantapan 98 persen. Artinya, hampir seluruh ruas jalan sudah berada dalam kondisi baik dan bisa dilalui dengan nyaman. Namun, Kepala BPJN Kalbar, Chandra, menjelaskan bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama terkait lebar jalan dan kondisi tanjakan di Bukit Biru. “Kalau dari sisi kemantapan, jalan dari Sintang ke Putussibau sudah 98 persen mantap. Tapi, secara lebar, sebagian besar masih belum memenuhi standar. Sekitar 90 persen ruasnya masih di bawah 7 meter, bahkan ada yang di bawah 6 meter,” kata Chandra saat mendampingi Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam peninjauan lapangan di Kapuas Hulu pada Kamis, 9 Oktober 2025. Ia menambahkan, salah satu titik yang mendapat sorotan adalah Bukit Biru. Hal ini disebabkan karena tingkat kelandaiannya yang masih terlalu curam dan berpotensi membahayakan pengguna jalan. “Untuk ketinggian dan kelandaiannya, Bukit Biru ini memang cukup ekstrem. Idealnya, untuk medan perbukitan, maksimum kemiringan itu 10 persen. Tapi, di Bukit Biru ini lebih dari 10 persen,” jelas Chandra. Menurutnya, kondisi tersebut membuat BPJN Kalbar akan melakukan kajian teknis lebih lanjut untuk menentukan langkah perbaikan yang paling tepat, termasuk kemungkinan pemotongan atau penyesuaian kontur jalan. “Perlu dilakukan kajian lebih mendalam dan tentu membutuhkan alokasi anggaran tambahan agar bisa ditangani dengan baik,” ujarnya. Sebelumnya, sejumlah sopir pengguna jalan menyampaikan aspirasi agar Bukit Biru dipotong atau diperlebar karena kerap menjadi titik rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang melintas dari arah Sintang menuju Putussibau.