BPOM Menjulang, Membumi, Mengakar untuk Indonesia Emas 2045

2 days ago 18
Jakarta -

Tanggal 19 Agustus 2025 menandai setahun saya dipercaya Presiden Republik Indonesia untuk menakhodai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Waktu yang singkat ini bagi saya adalah perjalanan panjang doa dan ikhtiar demi menjaga kesehatan bangsa.

Pengawasan obat dan makanan bukanlah perkara teknis semata, melainkan amanah mulia: menyelamatkan nyawa dan menjaga masa depan generasi. Setiap izin edar, setiap peringatan publik, dan setiap langkah penegakan hukum, saya niatkan sebagai ibadah untuk melindungi rakyat.

Memimpin BPOM adalah jalan pengabdian. Saya percaya, setiap butir kerja yang kita persembahkan akan bernilai ibadah jika diniatkan untuk melindungi rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reformasi dan Inovasi

Dalam setahun terakhir, BPOM bertransformasi menjadi lembaga yang lebih terbuka, dekat dengan rakyat, sekaligus tegas terhadap mafia obat, obat bahan alam, kosmetik, dan pangan berbahaya. Pengawasan kini hadir bukan hanya di meja regulator, tetapi juga di laboratorium, pasar tradisional, bahkan di tengah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Salah satu inovasi utama adalah percepatan perizinan melalui digitalisasi dan integrasi data lintas sektor. Proses izin edar yang lebih cepat memberi kepastian hukum tanpa mengorbankan kualitas pengawasan. Dengan begitu, produk aman, berkhasiat, dan berkualitas dapat segera dinikmati masyarakat.

Di sisi lain, BPOM memperkuat operasi intelijen serta kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas obat ilegal/palsu, kosmetik ilegal, dan pangan berbahaya. Perlindungan rakyat adalah garis merah yang tidak bisa ditawar.

UMKM dan Sinergi ABG

Saya percaya, BPOM tidak bisa berjalan sendiri. Karena itu, kami menghidupkan kembali konsep ABG (Academic, Business, Government) sebagai poros kolaborasi. Perguruan tinggi kami ajak memperkuat riset dan inovasi; dunia usaha kami dampingi agar bertumbuh sehat; pemerintah daerah kami libatkan agar pengawasan lebih merata.

Data menunjukkan, sektor obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lain memiliki perputaran ekonomi lebih dari Rp6.000 triliun per tahun. Farmasi tumbuh hampir 10% per tahun, kosmetik 4,7%, sementara pangan diproyeksikan mencapai Rp4.388 triliun pada 2025. Angka-angka ini sejatinya merepresentasikan jutaan pekerja: petani bahan baku, teknisi laboratorium, hingga pengemudi truk distribusi.

UMKM menjadi nadi penting dari ekosistem ini. BPOM mencatat lebih dari 12.000 UMKM telah mendapat fasilitasi, mulai dari sertifikasi hingga pelatihan keamanan pangan. Rinciannya: 1.043 di sektor obat bahan alam, 1.153 di kosmetik, dan hampir 9.800 di pangan olahan. Dukungan ini memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas, menembus pasar nasional hingga global.

Menjulang, Membumi, Mengakar

Tiga kata kunci menjadi kompas visi BPOM ke depan: menjulang, membumi, mengakar. Menjulang berarti BPOM harus berkelas dunia, bereputasi global, dan mampu bersaing secara internasional. Membumi berarti tetap berpijak pada kebutuhan rakyat, dekat dengan masyarakat, dan responsif terhadap masalah sehari-hari. Mengakar berarti bekerja dengan fondasi pengetahuan, profesionalisme, dan integritas yang kokoh. Visi ini sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045: membangun generasi sehat, produktif, dan berdaya saing global.

Setahun kepemimpinan ini menjadi cermin bahwa kesehatan adalah nikmat terbesar. Kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajahan, melainkan juga bebas dari ancaman obat palsu, makanan berbahaya, dan zat beracun yang mengintai rakyat.

Dalam setiap langkah pengawasan, saya selalu teringat doa seorang ibu agar anaknya tumbuh sehat, atau harapan seorang ayah agar keluarganya selamat. Itulah jiwa dari tugas BPOM: menjaga kehidupan, menjaga masa depan.

Dengan fondasi yang telah dibangun, saya optimistis BPOM akan terus menjadi garda terdepan menuju cita-cita besar bangsa: Indonesia Sehat, Indonesia Berdaulat, Indonesia Emas 2045.


Catatan: Prof dr Taruna Ikrar, M.Biomed, PhD adalah Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)

Simak Video "Video: BPOM Kukuhkan Peningkatan Status 11 Loka dan 2 Balai "
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)


Read Entire Article