Jakarta -
Kepergian Mpok Alpa masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Ajie Darmaji selaku suami mengungkapkan anak sulung mereka, Sherly, menjadi sosok yang paling terpukul dengan kehilangan sang ibu.
Sherly beberapa kali jatuh pingsan sejak kepergian Mpok Alpa, bahkan setelah proses pemakaman selesai. Pria yang akrab disapa Bang Idung itu menyebut, momen tersebut sebagai bentuk kerinduan besar anaknya kepada sang ibu.
"Sampai saat ini, malam ini juga dia untuk mengenang mamanya, dia coba pakai baju mamanya tuh. Itu barusan pingsan. Sampai sekarang masih di dalam kamar aja, masih pingsan-pingsanan," kata Ajie Darmaji saat ditemui di rumah duka kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajie Darmaji menambahkan, kenangan indah bersama Mpok Alpa membuat Sherly sulit untuk melupakan. Baginya, menghilangkan memori yang begitu dekat dengan ibunya bukan perkara mudah.
"Karena memorinya juga dekat sama mamanya ya, jadi untuk buat, maksudnya untuk ngilangin itu gak semudah itu," tutur Ajie Darmaji.
Tak hanya itu, Ajie Darmaji menceritakan kedekatan Sherly, dengan pesan-pesan almarhumah yang selalu dijalankan. Hal itulah yang semakin membuat kehilangan terasa berat bagi sang anak.
"Memang saking dekatnya, apa-apa juga nurut kayak gitu kan. 'Kakak, sekolah yang pintar ya, kuliah yang pintar'," ujar Ajie Darmaji menirukan pesan Mpok Alpa untuk Sherly.
Kini Sherly, masih belum bisa masuk ke dalam rumah karena penuh kenangan bersama Mpok Alpa.
"Dia belum bisa ke rumah ini. Dia juga belum bisa di kamar ini. Banyak memori kenangan yang mengingatkan tentang mamanya," jelas Ajie Darmaji.
Meski berat, Ajie berusaha memberi pengertian dan kekuatan kepada anaknya.
"Jadi pelan bilang, bilangnya pelan-pelan kayak gitu biar ada pengertian kan namanya juga anak masih belia kan, belum terlalu dewasa," pungkasnya.
Mpok Alpa meninggal dunia pada 15 Agustus 2025 setelah berjuang melawan kanker payudara selama 3 tahun.
(ahs/wes)