Namun untuk membangun interaksi sosial pada anak memang butuh waktu. Sehingga, ibu dan ayah tidak perlu khawatir jika interaksi sosial si kecil tidak sama seperti anak lainnya.
Meski begitu, hal tersebut bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, jika interaksi sosial tidak dilatih secara dini, maka anak berpotensi untuk mengalami bisu selektif, hingga gangguan kecemasan sosial.
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa tanda gangguan kecemasan sosial pada anak yang perlu dipahami ibu dan ayah.
5 Tanda Gangguan Kecemasan Sosial pada Anak
1. Menghindari kontak mata
Anak yang mengalami kecemasan sosial mungkin akan menghindari kontak mata dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Bukan hanya itu, si kecil mungkin juga akan menunjukkan ketakutan dan kegelisahan yang ekstrem ketika diminta terlibat dalam aktivitas tersebut, seperti bermain atau aktivitas kelompok.
Selain menghindari kontak mata, si kecil mungkin akan menarik diri dari acara keluarga, sosial, atau tempat keramaian, termasuk taman bermain, hingga pusat perbelanjaan.
3. Menghindari aktivitas yang melibatkan interaksi
Anak yang memiliki masalah sosial cenderung menghindari aktivitas yang melibatkan interaksi atau komunikasi dengan orang lain. Bahkan, beberapa dari mereka juga enggan untuk berbicara dengan teman atau saudara lainnya di telepon.
4. Membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok
Karena terus menerus fokus pada diri sendiri, si kecil mungkin kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas yang diberikan, terutama jika dilakukan secara berkelompok. Oleh karenanya, anak yang mengalami masalah sosial membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas sekolah.
5. Tubuh anak menjadi tegang dan hangat
Saat anak merasa takut, biasanya hal tersebut akan membuat tubuhnya me...