Air Danau Toba Viral Disebut Mendidih, Dinas LH: Air Keruh

1 day ago 2

Jakarta -

Viral air di sekitar Danau Toba tampak seperti mendidih memicu spekulasi netizen soal aktivitas vulkanik. Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara membantah dan menegaskan tak ada air belerang ataupun air mendidih di lokasi.

Dikutip dari detiksumut, Kamis (31/7/2025), ada beberapa kubangan keruh dengan air yang menimbulkan letupan-letupan kecil seperti mendidih dalam video viral di media sosial. Warganet menanggapi beragam, termasuk terkait aktivitas vulkanik.

Kepala UPTD Kualitas Air Danau Toba Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Sumut Abner Tarigan membantah video viral yang menyebut air di Danau Toba mendidih ataupun adanya air belerang yang muncul di kawasan Danau Toba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya melihat video juga kurang jelas menggambarkan air mendidih, dan kalau ini maksud saya video ini diambil sekitar 2 minggu belakangan ini menurut saya itu air yang keruh," kata Abner kepada detiksumut.

Abner menyebutkan bahwa temperatur air di kawasan Danau Toba saat ini terpantau normal dan tidak ada menunjukkan adanya kenaikan suhu.

"Temperatur air danau pun sekitar 25-26 derajat Celsius jadi tidak panas," ujar dia.

Sebelumnya, ikan-ikan di Danau Toba juga dikabarkan mati dan viral di media sosial. Bangkai ikan-ikan tersebut berkumpul di tepian danau.

"Aduh Danau Toba, ikannya naik semua ke atas, karena kotornya air kemungkinan besar dia (ikan) tidak mendapatkan oksigen di bawah sana. Oh Danau Toba Nauli, kenapa la seperti ini, ada apa denganmu di bawah sana," demikian narasi unggahan video tersebut.

Menanggapi kondisi air Danau Toba dan ikan-ikan itu Abner menyebut banyak ikan yang mati tersebut lantaran kondisi air di Danau Toba yang keruh. Dia menjelaskan bahwa kondisi air di Danau Toba saat ini cukup keruh lantaran lumpur yang terangkat ke atas.

"Ombak yang besar mengakibatkan terangkatnya lumpur ke atas sehingga air danau di Pangururan menjadi keruh hal ini menimbulkan ikan mati," kata Abner.

***

Selengkapnya klik di sini.


(fem/fem)

Read Entire Article