Jakarta -
Kapal penampung minyak mentah FSO (Floating Storage and Offloading) Arco Ardjuna milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengakhiri masa baktinya. Kapal ini berusia sekitar 52 tahun saat menyelesaikan masa baktinya.
Pelepasan FSO Arco Ardjuna dilakukan langsung oleh General Manager Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Muzwir Wiratama dengan membunyikan hand horn, dari atas Central Plant Flowstation yang berjarak sekitar satu kilometer dari FSO Arco Ardjuna.
Dalam acara pelepasan itu, lima kapal mengelilingi Arco Ardjuna dengan mengaktifkan sistem 'Fifi' atau firefighting. Semprotan air dari kapal-kapal ini ditujukan sebagai lambaian tangan para kru pekerja mengiringi prosesi pelepasan FSO Arco Ardjuna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kita tidak hanya mengucapkan selamat jalan kepada sebuah kapal. Lebih dari itu, kita memberikan penghormatan terakhir untuk FSO Arco Ardjuna, sebuah fasilitas yang memiliki guratan sejarah panjang," kata Muzwir dalam keterangan resminya, Sabtu (17/8/2024).
"Semoga catatan berharga dan warisan ArcoArdjuna terus hidup dalam setiap langkah kita ke depan, yang menyalakan semangat kita untuk senantiasa bekerja dengan andal dan selamat guna pemenuhan kebutuhan energi bangsa," tambahnya.
Berbobot 153.202 ton, FSO Arco Ardjuna memiliki dimensi panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, dan berkapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Muzwir menyebut FSO Arco Ardjuna telah banyak mendukung operasi hulu migas lepas pantai Blok ONWJ. Hingga pelepasan ini, kapal ini adalah fasilitas penampungan minyak terapung tertua yang masih beroperasi di dunia.
Pertama kali dioperasikan oleh Arco pada 1972, pengelolaan aset ini kemudian berpindah seiring alih kelola wilayah kerja ONWJ, sampai akhirnya dikelola oleh PHE ONWJ pada 2009.
Perjalanan panjang FSO Arco Ardjuna menjadi sempurna dengan torehan tidak pernah mengalami lost time incident (LTI) sejak pencatatan dilakukan pada tahun 2011. Dengan catatan kinerja ini, FSO Arco Ardjuna merupakan salah satu tempat kerja yang paling selamat dan aman bagi para pekerjanya.
Aktivitas lifting terakhir dari FSO Arco Ardjuna dilakukan pada 14 Agustus 2024. Dua ratus ribu barel minyak mentah dialihkan ke kapal tanker MT. Success Dalia XLVIII untuk dikirim ke kilang Plaju di Palembang.
Selama masa baktinya, ruang kendali kapal penampung minyak mentah ini hanya pernah diduduki oleh puluhan personil. Mengomandoi, secara total, 4.350 kegiatan lifting minyak mentah.
"Sepanjang masa pengabdiannya, FSO ArcoArdjuna telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sekitar 1,28 miliar barel minyak bagi ketahanan energi negeri," jelas Muzwir.
(das/das)